RUTENG, FLORESPOS.net-Para guru yang bekerja yang bekerja di wilayah Paroki Nanu, Kevikepan Ruteng, Manggarai, NTT, berkesempatan mengikuti kegiatan rohani penguatan spiritualitas dan semangat pelayanan, akhir pekan ini.
Sesuai data yang diperoleh dari Ketua Komsos Puspas Keuskupan Ruteng, Rm. Erik Ratu Pr, Minggu (26/3/2023), kegiatan rohani menjelang Paskah 2023 itu melibatkan 60-an guru dari tingkat TKK/PAUD, SD, SMP, SMA/SMK.
Kegiatan sendiri diprakarsai Komisi Pendidikan Puspas Keuskupan bekerja sama dengan dengan Seksi Pendidikan Paroki Nanu dan Tim Pastoral Anak Puspas-WVI. Kegiatan dipusatkan di Paroki Nanu.
Pastor Paroki Nanu, Rm. Flavianus Baga, Pr mengatakan, kegiatan ini amat penting bagi para guru dalam rangka meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada anak didik dan masyarakat serta membaharui komitmen dan motivasi.
“Selama ini kita sibuk dengan rutinitas kita di sekolah. Kita ambil waktu sedikit untuk melihat yang dilakukan dan apa pula yang dilakukan ke depan,”katanya.
Dikatakan, apa yang dilakukan ini adalah kesempatan yang baik untuk melihat kembali perjalanan karya di sekolah masing-masing. Apakah selama ini menjalankan tugas sebagai suatu bentuk panggilan atau sebatas tugas/pekerjaan seperti profesi lainnya?
Sedangkan Ketua Komisi Pendidikan, Rm. Frans Nala Pr, mengatakan, semua diajak untuk melihat dan memaknai kembali tugas sebagai guru sebagai suatu bentuk karya kegembalaan.
“Peran guru di sekolah tidak hanya mengajar, tetapi juga memotivasi, menuntun, dan memberikan teladan yang baik bagi anak-anak dalam hal nilai-nilai moral dan iman kristiani,”katanya.
Hal itu, demikian Rm. Frans, tidak hanya berhenti di sekolah, tetapi juga dalam hidup di tengah masyarakat. Sekolah harus terlebih dahulu membentuk suatu ekosistem yang ramah anak.
Dengan itu, anak-anak dapat belajar nilai dan karakter yang baik sehingga tumbuh dalam penghayatan iman Kristen yang sejati.
Sulit mendapatkan anak-anak berperilaku baik, berbudi pekerti luhur , dan beriman kalau tidak ada suasana pembelajaran yang baik, nyaman, dan humanis.
Sebelumnya, dalam rekoleksinya, Ketua Komisi Liturgi, Rm.Andy Jeramat Pr, mengajak para guru untuk memaknai kembali tugas yang dijalankan dalam bingkai amanat perutusan Yesus sendiri.
“Tugas guru untuk “memberi makan” para murid di sekolah. Makan yang dimaksudkan itu dimengerti secara luas, yakni segala sesuatu untuk hidup dan masa depan para murid,” katanya.
Karena itu, apa yang dilakukan kiranya meningkatlkan etos kerja, semangat pelayanan, dan paling penting berpartisipasi dalam karya Allah di sekolah. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor: Anton Harus