BAJAWA, FLORESPOS.net – Pemerintah Amerika Serikat yang diwakili United State Agency for International Development (USAID) dan Pemerintah Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian PPN/Bappenas saat ini sedang mengembangkan proyek kopi dan kakao yang akan dilaksanakan di Kabupaten Ngada. Kegiatan ini diberikan nama Landscape Approach to Sustainable and Climate Change Resilient Cocoa and Coffee Agroforestry (Lascarcoco). Pihak Lascarcoco Senin (20/3/2023) mengunjungi Kabupaten Ngada.
Pendekatan Bentang Alam Kopi Agroforestry untuk memperkuat pengembangan Kopi Ngada secara berkelanjutan melalui proyek Lascarcoco Pengembangan Kakao dan Kopi yang didukung oleh USAID dan Bappenas.
Rombongan USAID dan Lascarcoco diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Ngada, Theodisius Y.Nono di Rumah Jabatan Bupati Ngada, masing-masing Jeffery Cohen – Mission Director USAID Indonesia, Brian Dusza-Director of Environment Office USAID Indonesia, Mark Poubelle – Agreement Officer Officer of Assistance and Acquisition USAID Indonesia, Donald Tambunan – Senior Project Management Specialist Environmental Office USAID Indonesia, Nur Hygiawati Rahayu – Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas.
Sedangkan Tim Lascarcoco hadir Imam Suharto – Chief of Party Lascarcoco, PT. Olam Indonesia (Olam Food Ingredients), Annisa Anastasia – Deputy Chief of Party Lascarcoco, German Riveros – Coffee Manager Lascarcoco, Sukainah – Coffee Project Leader Lascarcoco,Fransiska Rengo – Coffee Project Field Coordinator Lascarcoco, Peni Agustijanto – SEA Director for Cocoa And Coffee Rikolto Indonesia serta Nonie Kaban – Head of Program Rikolto Indonesia.
Imam Suharto selaku Head of Cocoa Sustainability-PT. Olam Indonesia (ofi) dan dalam program tersebut selaku Chief of Party Lascarcoco ketika diminta komentarnya mengatakan, PT.Olam Indonesia (Olam Food Ingredients-ofi) dengan USAID didukung ole Bappenas akan mengembangkan program landscape agroforestri untuk kopi di Kabupaten Ngada, sedangkan Kakao akan dilaksanakan di Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.
Diharapkan dari program ini petani kopi khususnya di Kabupaten Ngada menjadi lebih meningkat karena saat ini terjadi penurunan yang sangat drastis.
Diupayakan dalam 3 tahun ke depan dalam kerja sama ini akan ada peningkatan produktivitas terhadap tanaman kopi di Kabupaten Ngada khususnya di Bajawa.
Langkah konkret yang dilakukan adalah tingkatkan kapasitas petani untuk melakukan peremajaan di masing-masing kebun kopi dirasakan sangat kurang.
Diharapkan dengan support dari USAID melalui Lascarcoco dapat membantu petani yang ada di kebun untuk bisa terpacu meremajakan tanaman kopi mereka.
Langkah-langkah yang dilakukan seperti suport training, pembibitan, pengolahan yang lebih baik, peremajaan kopi juga melakukan kerjasama dengan stakeholder kopi di Kabupaten Ngada seperti MPIG, KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) untuk konservasi daerah penyanggah di program hutan kemasyarakatan di daerah Wolobobo.
Proyek terhadap kegiatan tersebut sudah dimulai dan dengan pemerintah Kabupaten Ngada akan diikuti dengan penandatanganan MoU.
“Kami sudah melakukan kegiatan. Kehadiran USAID saat ini untuk penguatan dan sosialisasi juga ditandai dengan penanaman anakan kopi,” ungkapnya.
Kata dia, ini merupakan proyek pertama USAID di Indonesia yang bekerjasama dengan sektor swasta, PT. Olam Indonesia (ofi) dan Olam Internasional.
Di seluruh Indonesia baru pertama dilakukan dan Kabupaten Ngada merupakan pilihan kegiatan ini di mana NTT merupakan satu propinsi wilayah fokus dari USAID.
Pantauan Florespos.net dalam kunjungan tersebut rombongan melakukan kegiatan seperti kunjungan lapangan di Desa Wawowae, Kecamatan Bajawa, diskusi bersama di Resto Famili, penanaman anakan kopi di Hutan Memasyarakatan Wolobobo, kunjungan ke Kebun Raya Wolobobo yang diakhiri dengan ramah tamah dan makan malam bersama di aula rumah jabatan Bupati Ngada.*
Penulis: Wim de Rozari/Editor:Anton Harus