LABUAN BAJO, FLORESPOS.net – Praktik jual beli beras di wilayah Terang, Kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tampak ramai di tengah masyarakat setempat sedang musim panen padi. Alasan lego karena harga beras setempat belakangan naik tajam.
Apalagi pembeli dari luar Mabar terus membanjiri wilayah Terang belakangan ini. Kendaraan para pengusaha langsung parkir di petak-petak sawah/penggilingan- penggilingan padi setempat. Di antaranya kendaraan asal Ruteng Kabupaten Manggarai.
Demikian Stefi dan Ifon kepada Florespos.net di Labuan Bajo ibu kota Mabar, Minggu (19/3/2023) sore.
Pada Maret 2023 ini, ungkap Stefi dan Ifon, sebagian persawahan di wilayah Terang sedang panen, antara lain di Mbuit. Sedangkan sawah di Golo Sepang dan sekitar belum, tapi sebentar lagi panen.
Pada musim panen sekarang, lanjut Stefi, tidak sedikit petani di dataran persawahan Terang yang menjual beras dengan alasan harga meningkat.
Blakangan harga beras di wilayah Terang naik terus. Sekarang di atas setengah juta rupiah per karung isi 50 kilogram (kg). Sebelumnya 500 ribu/karung 50 kg, lalu naik Rp550 ribu/karung 50 kg dan sekarang Rp.600 ribu/karung 50 kg.
Mungkin karena harga bagus maka ramai-ramai jual semua mereka punya beras. Mungkin mereka berpikir hujan terus, sehingga bajak terus. Nanti kalau tidak hujan, mereka sedot pakai mesin sedot air-air kali setempat, sekitar sawah supaya dapat hasil lagi dari padi yang mereka kerja sekarang.
Mungkin itu makanya mereka jual semua beras dari hasil padi yang panen sekarang. Barangkali begitu mereka punya pola pikir, tambah Stefi.
“Mereka jual semua karena harga bagus, kejar harga,” ungkap Ifon.
Seperti diketahui, dataran Terang persawahan terluas kedua di Mabar setelah daerah irigasi Lembor. Terang merupakan sawah tadah hujan (tadahan).
Diwarta media ini sebelumnya, harga beras di Mabar belakangan naik tajam. Banyak kendaraan dari luar Mabar lalu lalang cari dan beli beras di Lembor Mabar. *
Penulis:Andre Durung/Editor:Anton Harus