LABUAN BAJO, FLORESPOS.net – Koperasi Kredit ( Kopdit ) Sangosay Bajawa melaksanakan kegiatan Pra Rapat Anggota Tahunan ( RAT) Tahun Buku 2022 di Labuan Bajo.
Kegiatan Pra RAT Kopdit Sangosay tersebut diawali dengan Perayaan Ekaristi yang berlangsung, Jumat (17/3/2023) di Gereja Paroki Bunda Segala Bangsa Waesambi, Labuan Bajo.
Perayaan ekaristi tersebut dipimpin oleh RD. Daniel Aka salah satu Penasehat Kopdit Sangosay, RD Silverius Betu yang adalah Ketua Yayasan Persekolahan Umat Katolik Ngada (Yasukda) serta Pastor Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Waesambi, Rd. Risno Maden.
Pra RAT tersebut diikuti Pengurus, Pengawas, Penasehat,Staf Manajemen serta para penghubung ,Ketua Kelompok MFI Kopdit Sangosay se NTT.
RD Silverius Betu selaku Imam Pengkhotbah pada kesempatan tersebut mengatakan, Kasih menjadi nada dasar pendirian Kopdit Sangosay.
Kasih juga menjadi Roh yang harus menggerakkan Kopdit Sangosay.
“Kasih juga menjadi tujuan akhir Ziarah hidup Kopdit Sangosay,” ungkap imam jebolan Master Universitas Pertahanan Jakarta ini.
Untuk itu diajaknya agar jadikan Kopdit Sangosay sebagai wadah kasih dan tempat untuk saling berbagi bukan untuk tempat mencari keuntungan diri.

Semua anggota Kopdit Sangosay harus tetap setia dalam prinsip kasih ” kau susah saya bantu, saya susah kau bantu”.
Dikatakan bahwa Paus Benediktus XVI dalam euklesiknya “Deus Caritas Est” dimana Allah adalah kasih mengajak untuk membangun cinta yang vertikal dan horizontal yang juga terarah pada Tuhan dan sesama untuk tetap tinggal dalam rumah besar Kopdit Sangosay yang merayakan 40 tahun kelahirannya tahun ini.
Mengutip Injil Markus 12:28-34 diungkapkan bahwa perintah utama dari Yesus yakni mengasihi Tuhan dengan total dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri.
Sejarah lahirnya Koperasi Kredit di dunia dan sejarah lahirnya Kopdit Sangosay didasari oleh Kasih, kepedulian dan keprihatinan.
Koperasi Kredit lahir pertama kali di Jerman ketika terjadi krisis ekonomi akibat badai salju dan revolusi industri.
Banyak tenaga kerja manusia diganti oleh mesin-mesin banyak petani dan buruH menganggur dan terlilit utang.
Situasi yang sulit ini menggerakkan pemerintah saat itu yang berkesimpulan bahwa si miskin hanya dapat ditolong oleh si miskin itu sendiri.
Yang miskin harus mengumpulkan uang bersama-sama dan kemudian meminjam kepada sesamanya mereka juga.
Pinjaman harus digunakan dengan tujuan yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan peminjaman adalah watak si peminjam dan kepercayaan.
Cinta Tuhan dan sesama menggerakan hati Sang walikota di Jerman saat itu untuk berbuat sesuatu membantu masyarakatnya yang miskin dapat teratasi.
Hal yang sama juga menjadi latar belakang terbentuknya koperasi kredit Sangosay.
Para pemimpin Yasukda saat itu tergerak oleh kasih melihat kesulitan ekonomi para guru, pegawai dan keluarga mereka yang terlilit hutang.
Pinjaman dengan bunga yang memberatkan, belum memiliki rumah, kesulitan biaya pendidikan dan kesehatan menjadi awal mula pendirian Kopdit Sangosay.
Para pimpinan Yasukda mendirikan Kopdit Sangosay dengan keyakinan dapat menolong dengan kemampuan yang ada pada diri sendiri.
Pelaksanaan Pra RAT Kopdit Sangosay berlangsung Jumat dan Sabtu (17- 18/3/2023) di aula Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Waesambi Labuan Bajo. *
Penulis: Wim de Rozari/Editor:Anton Harus