RUTENG, FLORESPOS.net – Pemkab Manggarai mulai merespons serius masalah infrastruktur, terutama jalan raya di Kota Ruteng, Kecamatan Langke Rembong. Tahun total anggaran yang dialokasikan untuk penanganan infrastruktur itu menembus angka Rp24 miliar lebih.
Alokasi anggaran untuk infrastruktur di Kota Ruteng seperti disampaikan Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Manggarai, Paulus Suardi Yanto, Kamis (16/3/2023) berdasarkan data yang dirilis dalam sistem informasi rencana pengadaan barang dan jasa lingkup Pemkab Manggarai.
“Khusus untuk Kecamatan Langke Rembong, alokasi anggarannya cukup signifikan tahun ini. Anggaran puluhan miliar untuk tangani infratruktur itu,” katanya.
Menurutnya, anggaran itu untuk proyek yang ditenderkan. Jumlahnya bisa lebih besar karena masih proyek fisik yang tidak ditenderkan alias penunjukkan langsung (PL). Yang PL itu, angkanya Rp 200 juta ke bawah.
Dikatakan, sesuai dengan data yang ada itu, item proyek infrastruktur itu ada yang untuk peningkatan, ada juga pemeliharaan, dan ada yang merehab saja tergantung keadaan lapangan. Data itu, sepertinya masalah jalan di Kota Ruteng diurusi serius tahun ini.
Beberapa paket proyek dalam kota itu, demikian Kabag Yanto, di antaranya pengerjaan jalan Kota Ruteng menuju Golo Lusang hingga Golo Cala di Kecamatan Satar Mese, hotmiks, lapen, dan lain-lain. Banyak sekali item pengerjaannya.
Kabag Yanto mengatakan, banyaknya paket fisik yang dikerjakan itu merupakan respons atas aspirasi, keluhan, dan tuntutan publik atas kondisi jalan dalam kota. Proyek yang ada memang belum menjawab semua, tetapi minimal sudah ada perhatian serius.
Ditanya bagaimana dengan proses tendernya, Kabag Yanto menjelaskan, sekarang ini sedang berproses pada tingkat satuan perangkat kerja yang ada. Tendernya mungkin tidak lama lagi dilepas publik agar action lapangan bisa segera dilaksanakan.
Sebelumnya, seorang warga Kota Ruteng, Emil Daring mengatakan, fakta di lapangan belum ada aktivitas proyek fisik seperti jalan raya dan jembatan di Manggarai hingga pertengahan Maret. Jalan raya dalam kota tetap belum diperbaiki dan kian parah rusaknya.
“Kalau perbaikan lebih cepat tentu lebih baik sehingga ada kesan pemerintah kerja. Kalau seperti sekarang, orang ragu dengan komitmen untuk tangan infrastruktur secara serius,”katanya. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor:Anton Harus