ENDE, FLORESPOS.net-Sejak awal tahun 2023 lalu harga beras medium dan premium di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai naik dari harga normal.
Kenaikan harga tersebut langsung direspon oleh Perum Bulog Cabang Ende dan pemerintah dengan menggelar operasi pasar khusus beras.
Intervensi oleh Bulog dan pemerintah yang dilakukan dua bulan terakhir juga belum menjawab kebutuhan masyarakat. Bulog Ende sudah melayani sekitar 136 ton dalam kegiatan operasi pasar.
Dalam kondisi harga beras yang tidak stabil dan terus meningkat di pasar Bulog wilayah NTT mengalami kendala. Sebanyak 18.600 ton beras yang menjadi jatah NTT tertahan di Surabaya. Dari 18.600 ton tersebut sebanyak 1.192 ton untuk Kabupaten Ende.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Ende, Pieter E Dehaan dikonfirmasi Florespos.net, Jumat (10/3/2023) siang mengatakan jatah untuk Kabupaten Ende pada bulan ini sebanyak 1.500 ton. Saat ini yang sudah masuk sebanyak 308 ton sementara 1.192 ton belum masuk ke Ende.
“Iya untuk wilayah NTT sebanyak 18.600 yang masih tertahan dan itu termasuk 1.192 ton untuk Kabupaten Ende,” katanya.
Pieter mengatakan beras tersebut masih tertahan karena sistim pengiriman dengan kontainer. Ditargetkan pada bulan depan sudah tuntas dikirim ke Ende.
Dikatakannya, bahwa saat ini stok yang masih tersedia di gudang sebanyak 362 ton. Stok ini aman untuk melayani PNS vertikal, TNI, Polri, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan operasi pasar.
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disiapkan oleh Bulog sebanyak 100 ton. Beras ini digunakan oleh pemerintah untuk melayani masyarakat yang terdampak bencana.
Pada tahun 2022, CBP yang dikeluarkan sebanyak 76 ton dan yang masih tersisa 23 ton lebih. Dikatakannya bahwa 23 ton itu tidak bisa digunakan lagi pada tahun 2023 atau dianggap hangus.
Pieter E De Haan juga mengatakan saat ini Bulog Ende tidak bisa serap gabah atau beras dari petani karena perbedaan harga.
Berdasarkan Penetapan Harga Pemerintah (PHP) harga gabah kering giling Rp 5.700 per Kg sementara di petani Rp 6.000 lebih per Kg.
Sedangkan harga beras di gudang Bulog Rp 9.000 per Kg sedangkan harga di petani Rp 10.000 lebih per Kg.*
Penulis: Willy Aran / Editor: Wentho Eliando