BAJAWA, FLORESPOS.net-Ketua Pengurus Kopdit Setiawan Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria Angel Igo, S.Hut., mengatakan pertumbuhan Kopdit Setiawan semakin menggembirakan.
Hal itu, kata Maria Angelo, ditandai dengan adanya pertambahan anggota baru tahun buku 2022 sebanyak 1.219 orang dari target 1.100 orang. Pertumbuhan aset sebesar Rp 4,2 miliar dari target Rp 3,7 miliar sehingga aset posisi 31 Desember 2022 sebesar Rp.82,7 miliar.
Selain itu, kata Maria Angelo, ada pertumbuhan simpanan saham sebesar Rp 1,3 miliar dan non saham sebesar Rp 4,7 miliar. Adanya peningkatan pendapatan sebesar Rp 9,3 miliar dan jumlah deviden Rp 1,5 miliar pada tahun 2021 meningkat menjadi Rp 1,6 miliar pada Tahun 2022.
“Semua ini terjadi karena kerja keras dan partisipasi aktif dari semua anggota,” kata Maria Angelo dalam sambutan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KSP Kopdit Setiawan Bajawa ke-36, di Aula John Thom Bajawa, Rabu (8/3/2023).
RAT ke-36 KSP Kopdit Setiawan dengan peserta yang diundang 1000 orang berasal dari 4 kantor cabang yang merupakan perwakilan dari 10.234 orang anggota itu resmi dibuka oleh Bupati Ngada Andreas Paru.
RAT ke-36 KSP Kopdit Setiawan Bajawa mengangkat tema “Meningkatkan Kepatuhan dan Kedisiplinan Fungsionaris dan Anggota Untuk Mewujudkan Kopdit Yang Unggul dan Berdaya Saing”.
Maria Angelo mengatakan, perjalanan KSP Kopdit Setiawan sudah cukup jauh dan meninggalkan tapak-tapak waktu hingga mencapai 36 tahun. Dalam perjalanan itu, tentu mengalami jatuh dan bangun menghadapi tantangan.
Tantangan paling mendasar, kata Maria Angelo, adalah menghadapi perubahan yang penuh dengan persaingan. Tantangan lainnya menghadapi anggota yang kredit macet atau tidak mengangsur tepat waktu dan tepat jumlah.
Dalam menghadapi arus perubahan ini, maka dituntut berpikir cepat, bekerja keras dan bertindak cerdas. Juga, katanya, dibutuhkan pola pikir pemenang dan tidak mudah menyerah menghadapi tantangan dan hambatan.
Wakil Ketua Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri, Hubertus Sari dalam sambutannya mengatakan, kontribusi positif KSP Kopdit Setiawan Bajawa pada Puskopdit Flores Mandiri turut menentukan eksistensi keberadaan Puskopdit Flores Mandiri hingga saat ini.
Hubertus Sari yang saat ini adalah Ketua Kopdit Sinar Harapan Malapedho ini juga mengatakan, dari catatan sejarah Kopdit Setiawan didirikan oleh tokoh-tokoh sederhana namun mempunyai visi luar biasa.
Kopdit Setiawan dibentuk dalam perjuangan bersama untuk keluar dari lilitan kesulitan ekonomi yang pada saat itu ketika membutuhkan uang harus lari dan meminjam pada pelepas uang atau rentenir.
Nasib para pegawai saat itu dapat dikatakan kurang beruntung sehingga dibentuk Koperasi ini sebagai tindakan solutif yang dapat menolong para pegawai saat itu dan bekerja di lingkungan Setda Kabupaten Ngada.
Tak dapat dipungkuru bahwa Kopdit Setiawan telah menolong anggotanya dalam berbagai kepentingan seperti urusan kependidikan maupun untuk pengembangan usaha produktif lainnya.
Bermodalkan saling percaya, siap ditolong dan mau juga menolong membuat Kopdit Setiawan terus eksis di tengah area kompetisi yang kian ketat.
Dari data yang dimiliki, kata Hubertus Sari, Kopdit Setiawan menunjukkan bahwa ada empat indikator yang menunjukkan capaian yang positif.
Dari sisi anggota, sisi Aset, pinjaman dan sisi pendapatan menunjukkan capaian yang sangat menggembirakan yaitu kisaran 5-12 persen.
“Ini adalah sebuah prestasi yang pantas diapresiasi karena di tengah ketidakpastian perekonomian dunia dan dalam gerakan koperasi kredit pada khususnya Kopdit Setiawan bisa menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan positif,” kata Hubertus Sari.*
Penulis: Wim de Rozari / Editor: Wentho Eliando