BAJAWA, FLORESPOS.net-Rapat Umum Anggota (RAT) Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Koperasi Kredit (Kopdit) Setiawan Bajawa, di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ke-36 Tahun Buku 2022, digelar di Aula John Thom Bajawa, Rabu (8/3/2023).
RAT ke-36 ini dibuka oleh Bupati Ngada, Andreas Paru. Saat bersamaan, dilakukan penyerahan penghargaan kepada 10 Anggota Teladan, Staf Manajemen Teladan dan Kantor Cabang terbaik untuk Tahun Buku 2022.
Ketua Panitia RAT, Dr.Nicolaus Noywuli, S.TP,MSi dalam laporan menjelaskan, pengurus memberikan penghargaan kepada anggota teladan dan karyawan berprestasi.
Pemberian penghargaan itu dengan ketentuan, anggota prestasi simpanan saham minimal Rp 10 juta, kredit pinjaman jangka panjang minimal satu jenis, tertib simpanan dan tidak memiliki tunggakan simpanan pokok simpanan wajib.
Dari unsur pinjaman pinjaman minimal Rp 30 juta, Dr.Nicolaus Noywuli, yang juga Wakil Ketua Pengurus Kopdit Setiawan, angsuran bulanan yakni tepat waktu dan tempat jumlah, tidak pernah masuk dalam daftar VAR dalam satu tahun buku dan tidak memiliki tunggakan pinjaman.
Kategori Kantor Cabang berprestasi dengan tingkat pencapaian setiap komponen pada tahun buku 2022 sesuai dengan target yang ditetapkan. Untuk kategori karyawan berprestasi dinilai hasil kinerja kerja dalam satu tahun buku berjalan berdasarkan laporan kerja.
Penerima Penghargaan
Adapun mereka yang menerima penghargaan tersebut masing-masing Anggota Teladan; Helena Wea, Maria Hildegardis Moi Ongo, Yuliana Martha Muko, Sada Agnes dari Kantor Pusat, Maria Klemensia EA Tawa dari Cabang Mbay, Fransiskus E.Tena dari Golewa, Rosalia Bupu dari Jerebuu, Kristina Bozu dari Golewa, Ferdinandus Wawo dari Mbay dan Yoseph Wogo dari Jerebuu.
Sedangkan 4 orang petugas lapangan terbaik, yaitu Krispianus Liko Ma’i dari Kantor Pusat, Ficlorianus Rani dari Cabang Mbay, Silfian Agustinus Pande dari Cabang Jerebuu dan Erasmus Yohanes Djanga dari Cabang Golewa. Kantor Cabang terbaik adalah Kantor Cabang Mbay.
Dampak Positif
Bupati Ngada Andreas Paru sambutan membuka RAT mengatakan keberadaan Koperasi Kredit di Kabupaten Ngada sangat dirasakan manfaatnya. Pemerintah juga sungguh merasakan dampak positif keberadaan Koperasi.
Menurutnya, perekonomian Kabupaten Ngada diserang pandemi Covid 19, justru yang tahan berdiri adalah Koperasi Kredit. Hal ini karena koperasi adalah milik anggota dibuktikan Kopdit Setiawan yang data Aset per 31 Desember 2022 mencapai Rp.87.248.724.661 atau naik 5 persen dari tahun sebelumnya.
Selain itu, katanya, jumlah yang tidak sedikit membuktikan bahwa kepercayaan anggota sangat tinggi pada Kopdit Setiawan.
Ditegaskannya, bahwa hal yang sangat prinsip adalah menyimpan secara teratur dan meminjam serta mengembalikannya dengan penuh tanggung jawab.
“Anggota jangan beralasan dengan situasi sehingga apatis terhadap kewajibannya,” kata Bupati Andreas Paru.
Bupati Andreas Paru mengaku bangga, karena sebagian besar anggota Kopdit Setiawan adalah petani. Karena petani di Kabupaten Ngada sudah berpikir untuk bagaimana meningkatkan perekonomian keluarga melalui Koperasi.
Bupati Andreas Paru berharap menjadi anggota koperasi juga harus produktif saat meminjam karena merupakan bagian dalam membantu pemerintah.
“Teruslah berupaya untuk berjuang dalam meningkatkan modal usaha dalam upaya menuju kesejahteraan,” tambahnya memotivasi.
Bupati Andreas Paru mengatakan, selain untuk biaya pendidikan anak, perumahan maupun modal usaha keberadaan koperasi yang juga merupakan potensi unggulan di Kabupaten Ngada harus tetap dipertahankan oleh setiap anggota Koperasi itu sendiri.
“Terima kasih untuk koperasi sebagai mitra pemerintah yang bersinergi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya lagi.
Dikatakannya, pemerintah tentu tidak bisa berjuang sendiri dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga diharapkan komponen lainnya termasuk Koperasi dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya tersebut.
Tagline Tante Nela Paris yang saat ini terus diupayakan dalam Tuka, Tuku dan Teka (Perut, Menabung dan Menjual), maka keberadaan koperasi berkaitan erat dengan Tuku atau menabung.
Ini juga merupakan hal yang sangat memperhatikan di mana dari data menunjukkan bahwa simpanan baik yang ada di perbankan maupun koperasi untuk masyarakat Kabupaten Ngada juga masih sangat rendah.
Kenyataan yang dihadapi adalah masyarakat masih banyak hidup dalam pemborosan sehingga simpanan atau menabung.
Pelaksanaan RAT KSP Kopdit Setiawan dihadiri oleh Wakil Ketua Puskopdit Flores Mandiri, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngada, Paskalis Wale, utusan anggota, pengurus, pengawas, pendiri juga staf manajemen.*
Penulis: Wim de Rozari / Editor: Wentho Eliando