LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Harga beras hari-hari belakangan ini di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan naik tajam, seperti diwartakan media ini sebelumnya.
Bupati Mabar, Edistasius Endi pun terus memantau perkembangan harga pangan satu itu, termasuk kehadiran mobil-mobil dari luar kabupaten untuk datang cari dan beli beras, khususnya di daerah irigasi Lembor sebagai lumbung padi/beras Mabar, termasuk NTT.
Kepada Florespos.net di ruang kerjanya di Labuan Bajo, Senin (6/ 3/2023), Bupati Edi menjelaskan, lonjakan harga beras di Mabar akhir-akhir ini karena permintaan pasar yang tinggi.
Masih orang nomor satu Mabar, kenaikan harga beras tersebut tidak berarti Mabar mengalami kelangkaan pangan. Karena stok pangan setempat masih sangat cukup, termasuk beras.
Tidak hanya itu, Bupati Edi juga membatah kabar tentang harga beras setempat akhir-akhir ini sudah menyentuh angka Rp.21 ribu per kilogram (kg).
“Harga beras memang betul naik. Tapi tidak sampai dua puluh satu ribu rupiah per kilogram. Itu tidak benar. Saya pantau terus harga beras,” ujar Bupati Edi.
Bupati Edi membenarkan kabar mobil-mobil dari luar kabupaten itu akhir-akhir ini datang ke Mabar untuk membeli beras, khususnya di daerah irigasi Lembor.
“Saya tidak tahu mobil dari daerah lain, entah dari Maumere, Ende, Bajawa dan lainnya. Tetapi mobil dari Bali akhir-akhir ini ada datang cari dan beli beras di Lembor. Mereka simpan uang di beras,” kata Bupati Edi.
Berdasarkan data dari Bupati Edi, harga beras di Mabar per 4 dan 5 Maret 2023 cendrung naik untuk 3 jenis beras. Beras IR Rp.14 ribu/kg, minggu lalu Rp. 12 ribu/kg, dan bulan lalu Rp. 10 ribu/kg.
Beras membramo harga per 4 dan 5 Maret 2023 adalah Rp.15 ribu/ kg, minggu sebelumnya Rp.14 ribu/kg, dan sebulan sebelumnya Rp.13 ribu/kg.
Untuk beras ciherang harga per 4 dan 5 Maret 2023 Rp.14 ribu/kg, minggu lalu Rp.13 ribu/kg, dan bulan yang lalu Rp.12 ribu/kg.
“Data ini dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Mabar) yang update tiap hari,” ujar Bupati Edi yang juga Ketua Partai Nasdem Mabar tersebut.
Secara terpisah Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Mabar, Fatincy Reinilda, mengatakan untuk sementara pihaknya belum melakukan pengadaan beras cadangan pangan Pemerintah Daerah itu 2023, karena belum panen raya di Mabar. Sehingga, sementara stok pangan pemerintah setempat masih kosong, katanya.
Laurensius Halu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Mabar, ketika hendak ditemui media ini di kantornya di Labuan Bajo sedang tidak berada di tempat.
“Maaf, pa Kadis sedang ikuti pertemuan di luar kantor. Tapi tempatnya tetap di Labuan Bajo sini,” ucap Sekretaris Dinas TPHP, Idul Lar, singkat.
Pada tempat terpisah Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Mabar, Charles Angliwarman mengajak segenap lapisan masyarakat setempat supaya rajin berdoa terkait melonjak tajamnya harga beras di daerah itu hari-hari terakhir.
Dengan berdoa agar harga beras di daerah itu kembali normal. Juga supaya tak ada lagi pasokan beras dari luar Mabar. Supaya permintaan beras setempat cukup dipenuhi beras lokal Mabar, tutup Angliwarman.*
Penulis: Andre Durung / Editor: Wentho Eliando