BAJAWA, FLORESPOS.net – Melonjaknya harga beras di pasaran saat ini mengharuskan pihak Perum Bulog Bajawa melakukan operasi pasar beras di Kabupaten Ngada.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Bajawa, Elita Mautang saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/3/2023) mengatakan bahwa operasi pasar tersebut telah dilakukan pada minggu kemarin yakni di Kecamatan Aimere dan akan juga dilanjutkan di Kecamatan Inerie pada tiga hari ke depan.
Katanya bahwa pasar murah bahan kebutuhan pokok dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ngada berkoordinasi dengan pemerintah Kecamatan yakni Selasa (7/3/2023) akan dilaksanakan di kantor Camat Inerie dan Kantor Desa Paupaga,Rabu (8/3/2023) dilaksanakan Kantor Desa Sebowuli dan kantor Desa Inerie dan dilanjutkan pada Kamis, (9/3/2023) dilaksanakan di kantor Desa Warupele II.
Dikatakannya bahwa sistem pengambilan beras dalam operasi pasar tersebut dibatasi 10 kg setiap keluarga dengan harga beli sebesar Rp9.400/Kg.
Penentuan jadwal operasi pasar tersebut diatur oleh dinas terkait di mana mulai dari wilayah yang potensi persawaannya kurang juga karena wilayah pesisir seperti Kecamatan Inerie dan Aimere yang mana makanan cadangannya juga adalah pisang namun pisang juga terkena hama sehingga wilayah tersebut didahulukan.
Untuk sementara pula karena stok beras juga terbatas serta menghindari penimbunan maka Mitra Bulog yaitu Rumah Pangan Kita untuk sementara waktu beras dari Bulog tidak didistribusikan.
Saat ini pula dalam waktu dekat apabila cuaca memungkinkan maka akan tiba beras bulog sebanyak 2.250 ton yang didatangkan dari Jawa Timur.
Beras tersebut akan dialokasikan untuk pelayanan operasi pasar, untuk beras bagi TNI/ Polri termasuk untuk beras cadangan pemerintah.
Saat ini pula tersedia beras Bulog sebanyak 150 ton termasuk yang dalam perjalanan dari Kupang sebanyak 50 ton yang apabila Kapal ASDP bisa jalan maka akan tiba dan masuk di gudang Bulog Bajawa.
Di gudang Bulog Bajawa saat ini juga setiap harinya melayani masyarakat untuk bisa memperoleh beras murah dengan harga Rp9.400/Kg juga dengan syarat mereka harus membawa fotokopi kartu keluarga.
Juga agar tidak menimbulkan penimbunan maka satu orang hanya bisa membawa satu kartu keluarga atau tidak menerima titipan dari orang lain dan maksimal 10 kg untuk satu kartu keluarga dan berlaku satu kali dalam satu minggu. Beras yang dijual oleh pihaknya juga beras yang berkualitas dengan jenis Medium.
Harga beli beras masih dengan harga Rp.8.300/Kg sehingga pihaknya tidak pernah membeli beras dari petani di Kabupaten Ngada maupun Nagekeo karena petani merasa rugi dengan harga demikian. Beras yang ada semuanya didatangkan dari Jawa Timur maupun Sulawesi.
“Saat ini rata-rata beras yang ada berkualitas bagus. Beberapa tahun lalu memang banyak yang mengeluh tentang kualitas beras Dolog namun sekarang berasnya berkualitas,” tambahnya.
Karena stok terbatas maka pelayanan sehari sebanyak 2 ton untuk penjualan di gudang Dolog Bajawa sehingga apabila stok 2 ton tersebut habis maka penjualannya diberhentikan dan dilanjutkan keesokan harinya.
Berdasarkan data yang ada penjualan di gudang Dolog sebagian besar dibeli oleh masyarakat Kota Bajawa juga masyarakat di beberapa desa sekitar Bajawa.
Penjualan dibatasi juga dimaksudkan operasi yang dibeli hanya untuk kepentingan makan bukan untuk para spekulan agar dijual lagi.
“Satu orang hanya boleh membawa satu kartu keluarga. Tidak terima bagi yang datang dengan tumpukan kartu keluarga untuk mendapatkan beras banyak,” ungkapnya.
Untuk operasi pasar yang dilaksanakan di kecamatan disiapkan 10 ton bagi setiap Kecamatan.
Melonjaknya harga beras menurutnya juga belum bisa dipastikan akan stabil karena kondisi saat ini juga berkaitan langsung dengan menyongsong Paskah, Puasa Ramadhan dan Lebaran.
Persoalan lain adalah beberapa provinsi yang selama ini surplus beras saat ini mengalami kebanjiran yang tentunya berpengaruh terhadap produksi beras itu sendiri.*
Penulis:Wim d Rozari/Editor: Anton Harus