BAJAWA, FLORESPOS. net – Umurnya sudah 80 tahun. Tapi rajin melancong ke Indonesia. Juga melanglang buana ke seantero jagat. Itulah Alfonso Bellometti asal Swiss.
Alfonso Bellometti mungkin tergolong manusia langka. Sebab pria asal Swiss ini rajin amat berkunjungi ke Indonesia walau usianya sudah renta. Dia juga telah melalangbuana ke seantero jagat, melampaui batas negara dan benua.
Alasan pria berambut putih itu sederhana, dia pencinta adat istiadat/budaya, dan peduli lingkungan. Juga ingin menikmati keindahan alam semesta. Entah di tanah Nusantara maupun di seantero bumi.
Hal-hal itulah yang memacu dan memicu adrinalin pria 80 tahun tersebut rajin amat bertualang ke berbagai belahan bumi. Meski demikian, mendatangi Indonesia dominan pilihan kunjungannya hingga berpuluhan kali. Bellometti akrab disapa Alfonso.
“Saya umur delapan puluh tahun. Saya sudah empat puluh kali datang ke Indonesia. Kecuali dua tahun terakhir saya tidak datang karena Covid-19,” ungkap Alfonso.
Ketika bercakap-cakap dengan Florespos.net di Hotel Edelweis Bajawa, Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini. Afonso bertutur tentang suka berkeliling dunia, lebih-lebih ke bumi pertiwi. Alasannya karena orang Indonesia baik, ramah, wellcome. Alamnya juga indah.
“Saya senang melihatnya, ucap Alfonso dengan suara lembut, sambil mengepul asap rokok dari mulutnya.
Di Indonesia, terang Alfonso, wilayah yang berkali-kali Ia datangi antara lain Bali. Di Sumba NTT juga banyak kali. Di Kuta Lombok (NTB) sekitar 5-6 kali. Di Alor NTT 2 kali, dan sekali di Kupang NTT.
Di daratan Jawa yang juga lazim dimampirnya, ungkap Alfonso, antara lain Jogjakarta, Magelang, Borobudur, Prambanan, Dieng, dan Pulau Raas dekat Madura. Juga di Toraja Sulawesi Selatan, dan Banjarmasin-Kalimantan.
Lanjut Alfonso, di daratan Flores baru melancong di Pulau Rinca Manggarai Barat (Mabar) sekali. Dan sekarang kunjungi Bajawa Ngada. Di Ngada obyek wisata yang telah didatanginya antara lain di bukit Wolowio, tepatnya di Taman Wisata Rohani Ratu Semesta Alam, Ataga’e Wolowio Paroki St. Longginus Wolowio. Ia berkunjung ke sana untuk berdoa di hadapan Patung Bunda Maria, disamping berhari minggu di gereja setempat-Bajawa.
“Swiss lebih dingin dari Bajawa, ” ucap Alfonso yang pensiunan pegawai PLN Swiss itu polos.
Masih Alfonso, dirinya juga punya rencana untuk mendatangi Pulau Komodo di Mabar guna melihat binatang purba Komodo.
“Nanti saya ke sana,” tuturnya dengan bahasa Indonesia sepotong-sepotong.
Tidak hanya rajin mendatangi Indonesia, Alfonso juga mengaku selama hidupnya sudah datang ke berbagai negara. Antara lain Turki, Ekuador, Afrika Selatan, Yunani, Yugoslavia, Italia, Spanyol, dan Jerman serta Belanda.
“Saya suka jalan-jalan, bertualang,” kata Alfonso.
Sementara guide (pramuwisata) dari Alfonso, yaitu Kristian, lebih memilih diam.
“Langsung dengan dia sendiri (Alfonso) saja,” kata Kristian, pria asal Mamuju Sulawesi Barat itu singkat. *
Penulis: Andre Durung/Editor: Anton Harus