MAUMERE, FLORESPOS.net-Kabar berpulangnya Romo Yakobus Soba ke pangkuan Ilahi meninggalkan duka mendalam bagi 180.000 lebih umat Katolik di Keuskupan Maumere, termasuk Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu yang juga pernah menjadi pastor rekan saat alhmarhum menjadi Pastor Paroki Santo Yosef Maumere pada tahun 1990-1993.
Uskup Ewald mengaku sebagai imam muda dan ketika sebagai Uskup Maumere ia belajar banyak hal dari Romo Yakobus Soba terutama terkait kepeduliannya terhadap orang-orang sederhana dan selalu memprakarsai pembukaan sejumlah stasi yang kemudian dinaikan statusnya menjadi Paroki atau Kuasi Paroki dalam upaya mendekatkan pelayanan kepada umat.
Uskup Ewald yang dihubungi Florespos.net, Selasa (28/2/2023) mengaku turut berduka cita mendalam atas kehilangan imam senior yang visioner yang memiliki feeling pastoral yang mumpuni dalam mendekatkan pelayanan kepada umat yang kemudian menjadi paroki-paroki baru.
“Kami sangat berduka atas kehilangan imam senior yang visioner yang memiliki feeling pastoral yang mumpuni dalam mendekatkan pelayanan kepada umat yang kemudian menjadi paroki-paroki baru,” kata Uskup Ewald.
Uskup Ewald menyebut beberapa inovasi yang dilakukan Romo Yakobus Soba dalam mendekatkan pelayanan kepada umat di antaraya dengan membuka sejumlah stasi yang kemudian menjadi paroki.
“Semisal sebagai pastor Paroki Santo Yosef Maumere tahun 1990-1995, Romo Yakobus membuka Nangahure jadi stasi dan didirikan Gereja Kecil kemudian menjadi paroki, demikian juga membuka stasi Misir dan kemudian menjadi paroki,” kata Uskup Ewald.
Terobosan yang sama, lanjut Uskup Ewald, dilakukan Romo Yakobus ketika menjadi Pastor Paroki Santo Thomas Morus tahun 2001-2011, beliau membuka Stasi Santo Stefanus Brai dan Stasi Santo Gabriel Waioti.
“Waioti kemudian menjadi Paroki,” katanya.
Saat menjadi Pastor Lekebai, lanjut Uskup Ewald, Romo Yakonus juga menggagas Kisa –Manukako menjadi Stasi dan kini menjadi Kuasi Paroki.
“Beliau juga membantu sekian banyak anak dari keluarga-keluarga sederhana untuk memperoleh pendidikan yang baik hingga ke Perguruan Tinggi, juga mendorong umat berusaha dalam bidang ekonomi/UMKM,” kata Uskup Ewald.
Tegas dalam Prinsip
Uskup Ewald menambahkan Romo Yakobus Soba dalam menjalankan tugasnya sebagai imam/pastor paroki dikenal sebagai sosok imam yang tegas dalam prinsip dan karenanya sering tidak sejalan dengan dengan sesama juga dengan teman-teman pastor.
“Tapi sebenarnya beliau itu orang baik yang mau agar orang lain berkembang khususnya para pastor rekan.Saya pernah menjadi pastor rekannya di Paroki Santo Yosef Maumere tahun 1991-1993, sebelum menjadi Keuskupan Maumere dan tahun 1995. Saya menggantikan beliau sebagai pastor Paroki,” kata Uskup.
Uskup mengimbau seluruh umat Katolik Keuskupan Maumere untuk mendoakan keselamatan jiwa Romo Yakobus Soba.
“Mari kita doakan untuk keselamatan jiwa beliau,” pinta Uskup Ewald.
Diberitakan Florespos.net sebelumnya, Pastor Paroki Santo Thomas Morus (Pasthorus) Maumere yang juga Pastor Paroki Santo Gabriel Waioti, RD. Laurens Noi mengimbau seluruh umat Katolik di paroki yang dipimpinnya untuk mendoakan keselamatan jiwa mantan Pastor Pasthours RD. Yakobus Soba yang meninggal dunia di Denpaasar, Senin (27/2/2023) malam pukul 21.00 Wita.
”Mari kita mendokan keselamatan jiwa RD. Yakobus Soba,” kata RD. Laurens Noi yang dihubungi Florespos.net, Selasa (28/2/2023).
Romo Laurens Noi menjelaskan jenazah RD. Yakobus akan diberangkatkan dari Denpasar melalui Bandara Labuan Bajo pada Rabu (1/3/2023).
“Jenazah turun di Labuan Bajo melalui pesawat Nam Air,” kata Romo Laurens.
Romo mengaku pihaknya telah meminta Yang Mulia Bapak Uskup agar kalau setibanya jenazah di Maumere maka diupayakan untuk disemayamkan di Gereja Santo Thomas Morus selama 1 jam.
“Semalam saya minta kepada Bapak Uskup agar jenazah RD. Yakobus disemayamkan 1 jam di Gereja Santo Thomas Morus. Kita merayakan ibadat keselamatan bagi jiwanya. Setelah itu, jenazahnya akan diberangkatkan ke Gereja Katedral,” kata Romo Laurens.
Pantauan Florespos.net dalam 15 jam terakir setelah mendengar khabar meninggalnya gembala umat itu, maka ribuan umat Katolik di Keuskupan Maumere menyatakan duka cita mendalam melalui postingan di media online dan media massa.*
Penulis: Wall Abulat/Editor: Anton Harus