MBAY, FLORESPOS.net – Talang air irigasi menuju area persawahan di KM 1.6 Kanan, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, kembali ambruk atau jebol setelah diterjang banjir besar yang terjadi pada Jumat, (24/2/2023).
Talang air yang mengairi sawah milik petani di Desa Aeramo, seluas 90 hektare ini, sudah terjadi yang ketiga kalinya. Jika tidak segera diperbaiki dipastikan 90 hektare sawah warga Aesesa akan gagal panen.
Demikian disampaikan Sekretaris Desa Aeramo, Ronal Rabu kepada Florespos.net, Senin (27/2/2023).
Dia mengatakan bahwa Talang Air yang terletak di KM I. 6 Kanan, Desa Aeramo kembali ambruk setelah dihantam banjir besar Jumat sore..
Jebolnya talang tersebut karena ganasnya aliran air kali Wakasa tidak mampu dibendung terowongan talang yang sudah berusia hampir 30-an Tahun ini. “Sudah kali yang ketiga ambruknya talang air ini,” ujarnya.
Menurutnya, ambruk talang itu membuat para petani wilayah itu terancam gagal.
“Kalau tidak segera atasi, maka ada 90 Ha sawah petani disini terancam gagal panen,” ujar Ronal biasa ia disapa.
Ronal menambahkan, terkait hal itu pihaknya telah melaporkan ke dinas terkait dan sementara di tangani.
Pasang Box Culvert
Sementara Kepala Dinas BPBD Nagekeo, Agustinus Pone mengatakan, pihaknya telah melakukan identifikasi di lokasi kejadian dan tengah berupaya sesegera mungkin untuk penanganannya.
Dijelaskan bahwa upaya penanganan sementara, pihak BPBD telah memobilisasi Ekscavator menuju ke lokasi bencana di Kali Wakasa untuk pembersihan material kayu dan pengerukan sedimen.
Selain itu untuk mengatasi talang air yang jebol, BPBD akan memperbaikinya dengan memasang Box Culvert.
“Hari ini kita muat Box Culvert untuk dibawa ke Aeramo untuk pembuatan talang,” ujarnya. *
Penulis: Arkadius Togo / Editor: Anton Harus