Child Fund Swedish Intitute Apresiasi Inovasi Remaja Dampingan Fren di Sikka

- Jurnalis

Senin, 20 Februari 2023 - 12:50 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peserta kegiatan berpose bersama di sela-sela pemaparan materi perubahan iklim dan masalah kekerasan terhadap anak di Gading Beach Maumere, Minggu (19/2/2023). (foto:wall abulat)

Peserta kegiatan berpose bersama di sela-sela pemaparan materi perubahan iklim dan masalah kekerasan terhadap anak di Gading Beach Maumere, Minggu (19/2/2023). (foto:wall abulat)

MAUMERE, FLORESPOS.net – Child Fund Swedish Institute memberikan apresiasi kepada   puluhan remaja dampingan Flores Children Development (Fren) di Kabupaten Sikka yang melakukan pelbagai inovasi dan kreativitas dalam upaya mencegah dan mengatasi pelbagai masalah lingkungan dan kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sikka.

Apresiasi itu disampaikan Coordinator Project Child Fund, Dimas Pandista Nugraha di sela-sela kegiatan advokasi dan diskusi masalah lingkungan dan kekerasan terhadap anak yang diselenggarakan Fren di Gading Beach Maumere, Minggu (19/2/2023).

Hadir dalam kegiatan ini, 27 utusan pelajar SLTA dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Sikka plus 3 utusan dari Kabupaten Flores Timur yang selama ini kelompok dampingan Flores Children Development (Fren) dan mitra Child Fund Swedish Institute.

Para pelajar dan mahasiswa ini mengikuti kegiatan selama tiga hari sejak Jumat (17/2/2023) hingga Minggu (19/2/2023).

Pada hari terakhir kegiatan ini, peserta yang dibagi dalam 10  kelompok dan diberikan penugasan untuk menemukan masalah aktual seputar lingkungan dan masalah sosial/kemanusiaan di sekitaran tempat mereka tinggal berhasil menemukan 10 masalah aktual yang menjadi persoalan untuk terus diadvokasi yakni isu   kekerasan terhadap anak, isu stunting, gagal panen, banjir, kekurangan air bersih, kekeringan, putus Sekolah, masalah sampah, dan pemanasan global atau perubahan iklim.

Pantauan media ini, 10 isu aktual di atas dibahas secara serius pada setiap kelompok dengan menemukan akar masalah, kendala yang dihadapi, pihak-pihak yang bermitra dalam mengatasi masalah yang ada, dan tawaran solusi serta ada rekomendasi kepada para pihak penentu kebijakan sebagai untuk diperhatikan ke depannya.

Baca Juga :  BMKG Perbaiki Sirene Peringatan Dini Tsunami di Maumere, Ada Apa?

Setiap isu, visi, misi, dan tawaran solusi ditulis pada lembaran kertas buffalo lalu dipresentasikan di hadapan peserta lainnya dengan animo yang sangat tinggi.

Disaksikan media ini, isu kekerasan terhadap anak dipresentasikan oleh  Yulita Theresia Mughi, isu stunting dipresentasikan oleh Theresia  Resvita, isu gagal panen oleh Theresia Rivandy, isu banjir oleh Gabrielo  D.N. Lidi, isu masalah air bersih oleh   Theresia  Stevanita, isu kekeringan oleh Maria Herliana, isu putus sekolah oleh  Maria Selviana, isu pencemaran sampah dan DBD oleh Valentin Da Gama, masalah sampah di di Kota Unengoleh  Dinar  Rahma  Septi Priyani, dan pemanasan Global/perubahan iklim oleh  Melfian  Leo Age.

Beberapa peserta kegiatan ini di antaranya Maria Herliana, Icha Kristiani, Valda da Gama, Glen, Dominika Rosari Mertino, Maria Elisabeth Nona Veny, Teresia Refista Naga, Apolonia W.  Dua Meak, Sesilia Kasiani,  Maria Vanesa Maria Laban, Anna Maria Selviana, Yosafat Yerianto, Selviana Ina, Lusia Ase Uran,  Virginegerti L.H. Noning, Melvian Leo Age,  dan Vicky menyatakan komitmen untuk selalu peduli pada masalah lingkungan, dan masalah kekesaran anak yang menjadi perhatian semua pihak saat ini.

Mereka juga berharap agar aneka isu yang ditemukan peserta bisa menjadi perhatian serius penenntu kebijakan/pemerintah untuk diakomodir dalam kebijakan anggaran ke depannya.

Baca Juga :  Mafindo Maumere dan Elemen Warga Berkomitmen  Perangi Hoaks Jelang Pemilu Serentak 2024

“Semoga pelbagai isu yang kami angkat ini bisa diakomor dalam musrenbang baik di tingkat Dusun, Desa, Kecataman maupun  kabupaten,” kata Maria Herliana.

Apresiasi

Melihat tingginya animo dan dinamika para pelajar dan mahasiswa dampingan Fren ini dalam menemukan aneka masalah lingkungan dan kekerasan terhadap anak, serta menggali akar permasalahan dan solusi yang ditawarkan mengundang decak kagum dari Coordinator Project Child Fund, Dimas Pandista Nugraha.

“Saya menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para siswa dan mahasiswa serta peserta kegiatan ini. Mereka berhasil menemukan dan mendiskusikan aneka persoalan utama yang mereka hadapi seputar masalah lingkungan, dan kekerasna anak. Ini luar biasa,” puji Dimas.

Dimas berharap agar masukan-masukan dari kaum muda bisa diakomodir oleh pemerintah dan bisa didalami dalam tahapan musrenbang, mulai dari tingkat dusun hingga tingkat kabupaten. “Semoga persoalan yang mereka angkat ini bisa diakomodir dalam musrenbang,” kata Dimas.

Sementara Ketua Yayasan  Flores Children Development (Fren) Flores, Bona Kowan Kornelis kepada media ini menambahkan  pihaknya selama ini mendampingi remaja pada tiga kabupaten yakni Kabupaten Sikka, Flores Timur, dan Kabupaten Ende pada pelbagai isu di antaranya isu perubahan iklim dan kekerasan terhadap anak.*

Penulis Wall Abulat/Editor: Anton harus

Berita Terkait

BPOLBF Audiensi dengan Pastor di Ende untuk Program Pengembangan Pariwisata Religi
Uskup Agung Ende Sambut Baik Program Pengembangan Pariwisata Religi di Flores
Sutarno, Pedagang Bakso di Kota Bajawa Resmi Terima Mobil Undian Simpedes 
Merasa Profesinya Dihina , Hendrikus Polisikan Dua Warga Nagekeo
Senator dari NTT Jadi Pimpinan Komite II DPD RI, Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Warga Ende Enggan Jadi KPPS di Pilkada, KPU Ungkap Penyebabnya dan Cari Solusi
8 Negara Ikuti IFG Labuan Bajo Maraton
Ibu Hamil dan Anak-anak Masih Minum Air Kubangan, Mayestatis: Pemda Sikka Jangan Tunggu Laporan
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 16:03 WITA

BPOLBF Audiensi dengan Pastor di Ende untuk Program Pengembangan Pariwisata Religi

Rabu, 9 Oktober 2024 - 15:57 WITA

Uskup Agung Ende Sambut Baik Program Pengembangan Pariwisata Religi di Flores

Rabu, 9 Oktober 2024 - 14:48 WITA

Sutarno, Pedagang Bakso di Kota Bajawa Resmi Terima Mobil Undian Simpedes 

Rabu, 9 Oktober 2024 - 14:31 WITA

Merasa Profesinya Dihina , Hendrikus Polisikan Dua Warga Nagekeo

Rabu, 9 Oktober 2024 - 11:01 WITA

Senator dari NTT Jadi Pimpinan Komite II DPD RI, Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru