RUTENG, FLORESPOS.net – PT Manggarai Multy Investasi (MMI) tidak melayani pupuk subsidi untuk semua petani di Kecamatan Ruteng. Sejauh ini, pelayanan perusahaan daerah milik Pemkab Manggarai, NTT cuma petani pada delapan desa.
Kepada wartawan di Ruteng, Jumat (17/2/2023), Direktur PT MMI, Maksimus Man mengatakan, sudah sejak lama, perusahaan daerah yang dipimpinnya hanya melayani pupuk subsidi bagi kelompok tani pada delapan desa di Kecamatan Ruteng. Karena itu, pelayanan pupuk hanya untuk petani yang masuk anggota kelompok tani pada desa-desa itu.
“Tidak semua desa masuk di Kecamatan Ruteng. Karena itu, kalau ada keluhan soal pupuk harus dicaritahu dulu, petani itu masuk kelompok tani yang kita urus atau tidak,” katanya.
Dikatakan, selama ini memang banyak juga keluhan soal distribusi pupuk subsidi ke petani. Tetapi, ketika didapat data desa, maka bisa langsung diketahui, apakah masuk dalam tanggung jawab PT MMI atau tidak.
Menurutnya, delapan desa yang pupuknya dilayani PT MMI, yakni Golo Worok, Belang Turi, Meler, Rai, Bea Rahong, Pong Murung, Pong Lale, dan terbaru Desa Cumbi.
Total petani yang dilayani, demikian mantan Kabag Ekonomi Setda Manggarai itu, sejumlah 346 petani. Para petani memegang kartu tani sehingga mudah dalam pelayanan pupuk subsidinya.
Para petani tersebut, lanjut Direktur Maksimus Man, tersebar pada kelompok tani pada delapan desa. Datanya di Desa Golo Worok, 5 kelompok tani, Desa Belang Turi, 13 kelompok tani, Desa Meler, 19 kelompok tani, Desa Rai, 13 kelompok tani;
Lalu, Desa Bea Rahong, 12 kelompok tani, Desa Pong Murung, 17 kelompok tani, Desa Pong Lale, 9 kelompok tani, dan Desa Cumbi sebanyak 10 kelompok tani.
Sebelumnya seorang petani di Desa Bulan, Tobi Wan mengatakan, pada musim tanam seperti sekarang, pupuk sangat dibutuhkan. Pupuk harus tiba cepat dan dalam jumlah yang memadai sesuai dengan kebutuhan.
“Untuk saya, kali ini, pupuk tiba tepat waktu. Hanya jumlahnya tidak cukup. Tetapi, tidak apa-apa, yang kurang itu kita bisa beli sendiri,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor:Anton Harus