BORONG, FLORESPOS.net – Pilkada 2024 masih tinggal beberapa bulan lagi. Salah satu kabupaten yang akan melaksanakan hajatan itu adalah Manggarai.
Beberapa tokoh mulai mencuat namanya ke permukaan. Salah satunya birokrat muda Manggarai, Jefrin Haryanto, yang saat ini sedang mengabdi di Kabupaten Manggarai Timur.
Jefrin Haryanto patut diperhitungkan, selain kapasitas teruji, juga berbagai capaian dalam pengabdian masyarakat. Jefrin pernah melewati beberapa profesi ini, baik Jurnalis, Dosen, Konsultan NGO, penulis, peneliti.
Dan saat ini menduduki jabatan eselon dua di Kabupaten Manggarai Timur tentu bukan kandidat yang dianggap ringan.
Beberpa media dan kelompok bahkan secara terang-terangan meminta putra politisi gaek dan pegiat LSM Maria Moe ini untuk mengikuti kontestasi yang akan datang.
Dalam kesempatan ngobrol dengan Jefrin Haryanto, di sela-sela kegiatannya di Desa Satar Tesem, Selasa (13/14/2023) tidak menampik adanya permintaan tersebut dari elemen masyarakat Manggarai.
“Sudah ada beberapa kelompok yang datang dan secara terang-terangan meminta kami untuk terlibat di Manggarai tahun 2024. Permintaan saya adalah antara pengusul dan yang diusulkan harus memiliki gagasan. Maksudnya maju Pilkada itu harus mulai dengan gagasan atau kebaruan ide. Bukan asal mau saja. Sederhananya begini, kalau mau mengalahkan petahana maka kita harus punya tawaran yang lebih realistis ketimbang petahana dalam melihat proses pembangunan. Saya tidak mau masuk kedalam diskusi pergantian kepemimpinan, motifnya karena benci, atau karena iri hati. Yang begitu sudah tidak pakai sekarang, ujar konsultan psikologi politik tersebut.”
Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur yang dikenal sangat dekat dengan siapapun, dan menganut birokrasi setara ini, adalah konsultan psikologi politik yang analisa dan survey- surveynya patut diperhitungkan.
Penulis belasan judul buku yang juga kerap diundang menjadi pembicara dan trainer ini memiliki modal jejaring yang sangat luas. Pengagas konsep sekolah bahagia ini, sering diundang ke seluruh kota di Indonesia untuk kelas motivasi dan pelatihan.
Ketika ditanya sekali lagi oleh media, Jefrin menjawab singkat, bahwa tidak ada yang mustahil.
“Tidak ada yang tidak mungkin. Tapi saat ini kami masih fokus dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepada kami. Kerja baik, itu fokus kami saat ini. Urusan lain itu akan datang jika publik menilai bahwa apa yang kami kerjakan itu baik. Maka tidak perlu kerja keras kalau kita buktikan kepada publik bahwa kita melakukan hal hebat.”
Mantan Kabag Humas dan Protokol Manggarai Timur ini mengatakan, kalau kita bisa setia dan sukses dengan perkara kecil, maka padamu akan diberikan perkara yang lebih besar.
Satu lagi, Jefrin mengingatkan bahwa ketika seseorang berkehendak masuk dalam arena perebutan itu, kita harus betul-betul diinginkan publik. Jadi bukan karena syafat politik semata-mata.
Meski sadar kapasitas, sadar keadaan, sehingga bukan karena maunya kita, tapi ikut suara rakyat. Mereka yang menokohkan kita, bukan sesorang yang menokoh-nokohkan diri.*
Penulis: Albert Harianto/Editor: Anton Harus