MBAY, FLORESPOS.net – Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta berbagai pemangku kepentingan pendidikan terus berkolaborasi dalam proses meningkatkan mutu pembelajaran di Indonesia. Pemerintah pusat telah menetapkan sejumlah program prioritas nasional seperti Kurikulum Merdeka, untuk mendorong terjadinya transformasi pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) melakukan kunjungan pemantauan terhadap proses transformasi pembelajaran di Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, Kamis (9/2/2023).
Pemerintah Kabupaten Nagekeo bersama program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) telah berkerjasama untuk mengimplementasikan transformasi pembelajaran melalui peningkatan kemampuan literasi dan numerasi di jenjang kelas awal SD/MI.
Program INOVASI sendiri merupakan program kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa di tingkat pendidikan dasar.
Asisten III Setda Nagekeo, Agus Fernandes di hadapan para Guru di SDI Nebe mengatakan, transformasi pembelajaran yang diusung pemerintah pusat selaras dengan program Pemkab Nagekeo.
“Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru untuk memperkuat kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa. Keterampilan ini merupakan pondasi belajar yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.
Semakin baik kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa itu di masa depan, ujar Agus dalam arahan singkat dihadapan Kepala Sekolah, Guru serta Pengawas di SDI Nebe Desa Labolewa, Kamis (9/2/2023).
Sementara, Lip Icshanudin dari pengembang kurikulum ahli madya, pusat kurikulum dan pembelajaran, badan standar, kurikulum dan asesmen pendidikan, mengapresiasi dukungan pemerintah Kabupaten Nagekeo terhadap berbagai program prioritas nasional.
Memberi apresiasi yang tinggi pada Pemda Nagekeo yang berkomitmen mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Banyak praktik baik yang sudah diterapkan SD/Mi di Nagekeo terutama dalam pembelajaran terdiferensiasi untuk literasi membaca yang didukung oleh program INOVASI.
“Praktik baik tersebut mencerminkan esensi dari Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid. Kami berharap praktik baik ini terus didukung dan diperluas penerapannya untuk mendorong perbaikan kualitas pembelajaran bagi semua murid,” katanya di hadapan para Guru di SDI Nebe.
Hadir dalam kunjungan tersebut yakni Lip Icshanudin pengembang kurikulum ahli madya, pusat kurikulum dan pembelajaran, badan standar, kurikulum dan asesmen pendidikan, Yandri D.I Snae dari Balai Penjaminan mutu pendidikan Provinsi NTT, Reginaldus S.S Serang dari kantor wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT.
Stefanus surat dari bagian kerja sama biro pemerintah sekretariat Provinsi NTT, Brian Ariesta Pranata Biro kerja sama dan hubungan masyarakat, sekretariat Jendral, Oky Adrian dari Sekretariat standar, kurikulum dan asesmen pendidikan, Akmal Jati Pratomo Daeng Tinri dari sekretariat badan standar, kurikulum dan asesmen pendidikan, Mus Muslim Inovasi NTT, dan Hafids Muksin badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Untuk diketahui kunjungan Pemantauan Implementasi Kurikulum Meredeka dan Program inovasi, di Kabupaten Nagekeo di bagi dalam lima rombongan, yakni Rombongan 1 dan 2 di wilayah Boawae, rombongan 3 di wilayah Kecamatan Nangaroro dan rombongan 4 dan 5 di wilayah Aesesa.*
Penulis:Arkadius Togo/Editor: Anton Harus