Masih 8.000-an Balita Bermasalah dengan Gizi di Manggarai

- Jurnalis

Senin, 6 Februari 2023 - 12:26 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Marten Oman

Marten Oman

RUTENG, FLORESPOS.net – Sesuai dengan data hasil pengukuran Balita di Manggarai, NTT, per periode Agustus tahun lalu,  masih terdapat 8.000-an anak yang bermasalah dengan gizinya.

Masalah gizi itu berkaitan dengan stunting (tinggi badan tidak sesuai dengan umur), under weight (berat badan rendah), dan wasting (kondisi anak kurus).

Data yang diperoleh wartawan dari Dinas Kesehatan Manggarai, Senin (6/2/2023) memperlihatkan kondisi Balita di Manggarai yang diukur per Agustus 2022.

Dari data yang ada, terlihat jelas bahwa masih banyak Balita yang bermasalah dengan gizi yang tersebar di pelbagai pelosok kampung baik yang berkategori stunting, under weight maupun wasting.

Totalnya mencapai 8.599 Balita dengan rincian, kategori stunting sebanyak 4.323 anak atau 16,2 persen dari total bayi terukur 26.663 anak, kategori under weight sejumlah 3.384 anak atau 12,7 persen dari total bayi ditimbang, 26.563 anak, , dan kategori wasting sejumlah 902 anak atau 3,4 persen dari total bayi 26.563 anak.

Baca Juga :  Polres Manggarai Timur Gelar Latihan Pra Operasi Mantap Praja Pengamanan Pilkada

Menurut Kadis Kesehatan Manggarai, Dokter Bartolomeus Hermopan melalui Sekretarisnya Marten Oman, data pengukuran itu masih menjadi acuan hingga sekarang walaupun mungkin sudah ada perkembangan pasca dilakukan pengukuran dan penimbangan berat badan per Agustus 2022 lalu. Mengapa seperti itu?

“Sesuai dengan ketentuannya, dalam setahun hanya dua kali dilakukan pengukuran dan penimbangan Balita, yakni bulan Februari dan Agustus saja,” katanya.

Dikatakan, untuk mengetahui perkembangan Balita yang bermasalah dengan gizi itu dari Agustus hingga Januari 2023 baru akan diketahui setelah Februari ini. Karena pengukuran pertama tahun ini sesuai jadwalnya bulan ini.

Baca Juga :  Di Manggarai, Kasus DBD Terbanyak di Kecamatan Langke Rembong

Harapannya, demikian Sekretaris Marten, ada perkembangan yang baik dalam beberapa bulan terakhir ini. Karena sudah pasti penanganan program mengatasi persoalan gizi tetap dilaksanakan secara baik. Programnya tetap dilaksanakan selama ini.

Sebelumnya, seorang warga Kota Ruteng, Yohanes Sandu mengatakan, masalah gizi anak kiranya menjadi perhatian serius, tidak saja pemerintah, lembaga-lembaga, masyarakat, dan juga keluarga-keluarga, terutama para orang tua karena berkaitan dengan sumber daya masa depan.

“Orang tua anak tidak boleh pasrah dengan keadaan. Tetapi, harus berjuang untuk memberikan asupan gizi yang baik sejak dalam kandungan agar anak sehat. Tidak bisa hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah saja,”katanya. *

Penulis: Christo Lawudin / Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta
Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program
Menjamah yang Terluka
Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD
Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan
Anggota DPRD Ende Dorong Ada Langkah Hukum Setelah Pemasangan Plang di Alfamart Mahoni
Ansy Lema Jelaskan Alasan Memilih Jane Natalia, Perempuan untuk Masa Depan NTT
Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Doa Umat Didaraskan Dalam Bahasa Manggarai
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 19:29 WITA

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta

Sabtu, 7 September 2024 - 16:57 WITA

Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program

Sabtu, 7 September 2024 - 08:38 WITA

Menjamah yang Terluka

Jumat, 6 September 2024 - 20:57 WITA

Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD

Jumat, 6 September 2024 - 18:30 WITA

Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan

Berita Terbaru

Anselmus DW Atasoge

Nusa Bunga

Menjamah yang Terluka

Sabtu, 7 Sep 2024 - 08:38 WITA