RUTENG, FLORESPOS.net – Cuaca ekstrim, terutama hujan intensitas tinggi mulai memakan korban di Manggarai, NTT.
Korbannya berupa longsoran yang menerpa badan jalan baik pada jalur jalan kabupaten maupun jalan Nasional yang berdampak pada gangguan kelancaran lalu lintas kendaraan masyarakat.
Cuaca ekstrim pada hari-hari ini memang telah diingatkan BMKG NTT seperti yang diterima wartawan dari Kepala Pelaksana BPBD Manggarai, Stef Tawar di Ruteng, Senin (6/2/2023).
Update peringatan dini cuaca NTT, 6 Februari 2023 adalah masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Manggarai.
Kondisi itu bisa terjadi di Kecamatan Lelak, Ruteng, Langke Rembong, Reok, Reok Barat, Rahong Utara, Cibal, Cibal Barat. Lalu, bisa meluas di Kecamatan Satar Mese, Satar Mese Utara, dan Kecamatan Satar Mese Barat.
Menurut Kaban Stef Tawar, posko di BPBD telah menerima banyak laporan terkait kejadian bencana belakangan ini. Terbaru longsoran yang menerpa badan jalan pada jalur jalan Compang Cibal di Kecamatan Cibal menuju Golo Woi di Kecamatan Cibal Barat.
“Laporan dari camat bahwa terjadi longosoran pada jalur jalan yang ada. Penanganan telah dikoordinasikan dengan Dinas PUPR hari ini agar segera diatasi,” katanya.
Dikatakan, posko di BPBD telah dalam keadaan siap bencana. Karena itu, para camat, lurah, dan kepala desa secara berjenjang menyikapi situasi yang ada. Segera melapor ke kabupaten jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Kaban Stef meminta masyarakat yang bertempat tinggal di lereng atau tebing atau di daerah aliran sungai untuk waspada tinggi.
Kalau hujan lebat turun dalam kurun waktu lama agar segera mengamankan diri ke lokasi yang aman. Warga harus mengamankan diri secara mandiri agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelumnya, Kadis Kominfo Yos Jelamu mengatakan, kondisi yang ada memang mengkhawatirkan. Karena itu, siapapun harus waspada tinggi agar tidak menjadi korban dari bencana yang bisa saja terjadi.
“Imbauan kita adalah waspada tinggi dalam suasana hujan yang non stop ini. Yang beraktivitas di pinggir kali atau lereng bukit atau gunung siaga selalu. Demikian juga yang sedang dalam perjalanan waspada tinggi,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor: Anton Harus