Cuaca Ekstrem, Hampir Sepekan Nelayan Manggarai Timur Tidak Melaut

- Jurnalis

Senin, 6 Februari 2023 - 19:03 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perahu nelayan Pota yang parkir dibibir pantai

Perahu nelayan Pota yang parkir dibibir pantai

BORONG, FLORESPOS.net-Cuaca ekstrem selama hampir sepekan ini membuat nelayan di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak melaut.

Kaharuddin, salah seorang warga Pota, Kelurahan Pota, berprofesi nelayan, Senin (6/2/2023), mengatakan hujan dan gelombang di Pantai Utara sangat tinggi membuat nelayan tidak bisa melaut.

Akibat cuaca ekstrem itu, kata dia, para nelayan umumnya trauma sehingga mereka mengurungkan niat untuk melaut mencari ikan.

“Untuk konsumisi harian, nelayan biasanya memancing di pinggir dan juga ada beberapa muara. Beberapa nelayan yang tidak melaut memperbaiki alat tangkapan dan sebagian mengecet kembali kapal tangkapan,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Hery Nabit Ingatkan Perubahan Iklim Sudah Terjadi Sekarang Ini

Senada juga disampaikan Usman, warga Kelurahan Nanga Baras. Menurut dia, untuk mengisi waktu beberap nelayan membantu keluarga yang membersihkan sawah dan sebagain menarik kendaraan untuk ojek.

Usman mengatakan, nelayan tidak berani melaut karena cuaca sangat tidak bersahabat. Dia mengatakan, beruntung daerah Kelurahan Pota, Nanga Baras cukup banyak pekerjaan karena hamparan sawah dan pertanian ladang.

“Nelayan sedikit terbantu dengan menjadi tenaga harian di beberap keluarga seperti membersihkan rumput baik di sawah maupun ladang sehingga tetap ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,” katanya.

Baca Juga :  KPU  Tetapkan 30 Anggota DPRD Ende, Ini Nama- Namanya

Kaharuddin dan Usman berharap cuaca segera membaik dan bersahabat, sehingga mereka bisa kembali melaut mencari ikan baik untuk konsumsi maupun untuk dijual kepada masyarakat lainnya.

Pantauan Florespos.net, Senin (6/2/2023), sejumlah perahu nelayan di Pota, dilabuhkan di bibir pantai. Sejumlah nelayan terlihat sedang memperbaiki alat tangkap dan mengecat bodi perahu mereka.*

Penulis: Albert Harianto / Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

BPOLBF Audiensi dengan Pastor di Ende untuk Program Pengembangan Pariwisata Religi
Uskup Agung Ende Sambut Baik Program Pengembangan Pariwisata Religi di Flores
Sutarno, Pedagang Bakso di Kota Bajawa Resmi Terima Mobil Undian Simpedes 
Merasa Profesinya Dihina , Hendrikus Polisikan Dua Warga Nagekeo
Senator dari NTT Jadi Pimpinan Komite II DPD RI, Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Warga Ende Enggan Jadi KPPS di Pilkada, KPU Ungkap Penyebabnya dan Cari Solusi
8 Negara Ikuti IFG Labuan Bajo Maraton
Ibu Hamil dan Anak-anak Masih Minum Air Kubangan, Mayestatis: Pemda Sikka Jangan Tunggu Laporan
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 16:03 WITA

BPOLBF Audiensi dengan Pastor di Ende untuk Program Pengembangan Pariwisata Religi

Rabu, 9 Oktober 2024 - 15:57 WITA

Uskup Agung Ende Sambut Baik Program Pengembangan Pariwisata Religi di Flores

Rabu, 9 Oktober 2024 - 14:48 WITA

Sutarno, Pedagang Bakso di Kota Bajawa Resmi Terima Mobil Undian Simpedes 

Rabu, 9 Oktober 2024 - 14:31 WITA

Merasa Profesinya Dihina , Hendrikus Polisikan Dua Warga Nagekeo

Rabu, 9 Oktober 2024 - 11:01 WITA

Senator dari NTT Jadi Pimpinan Komite II DPD RI, Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru