MANAGER Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri, Mikael Hengkoda Djawa mengatakan, perjalanan waktu 40 tahun koperasi terbesar kedua setelah Sangosay di wilayah Puskopdit Flores Mandiri tidak semulus yang diharapkan karena ada berbagai dinamika.
“Di usia 40 tahun baru bisa bangun kantor yang repetitatif dan megah dari kumpulan orang-orang sederhana. Melalui koperasi dibangun sebuah persemaian, yakni mulai dari apa yang ada pada diri seluruh anggota, pengurus serta pengawas,” kata Mikael Hengkoda, saat sambutan peresmian gedung baru Kopdit Sinar Harapan Malapedho, Sabtu 17 Desember 2022.
Mikael Hengkoda mengatakan, Kopdit Sinar Harapan bertumbuh dan berkembang juga bertahan sampai saat ini bukan uang menjadi sasaran bidik namun pemberdayaan masyarakat yang dibangun dari sebuah komitmen yang teguh. Kopdit Sinar Harapan walaupun gedungnya yang megah baru hadir secara fisik yang sebenarnya adalah visualisasi dari membangun pemberdayaan masyarakat yang dibangun dari waktu ke waktu selama 40 tahun.
Pembangunan gedung baru adalah perwujudan dari kebersamaan, solidaritas yang dibangun selama ini.
“Usia 40 tahun bukan soal angka, namun lebih dari itu usia 40 tahun adalah sebuah narasi kehidupan karena Kopdit Sinar Harapan telah mengukir mahakarya dalam usia 40 tahun. Gedung yang megah ini baru hadir secara fisik sebenarnya adalah visualisasi dari membangun pemberdayaan masyarakat selama 40 tahun. Ini suatu kesuksesan luar biasa,” katanya.
Dari aspek keanggotaan, saat ini Kopdit Sinar Harapan Malapedho sudah di atas 23.000 dan dari segi aset sudah lebih dari Rp 162 miliar. Kopdit Sinar Harapan merupakan sebuah koperasi yang membangun kerjasama lintas batas, lintas Kabupaten, lintas Paroki. Hal ini merupakan suatu kebersamaan yang luar biasa, di mana orang miskin tidak sebagai beban namun dalam kebersamaan koperasi menjadi aset.
Dikatakannya, bahwa apabila mau mengubah jalan hidup tidak ada pilihan lain yaitu koperasi menjadi jawaban. Koperasi telah hadir sejak akar budaya masyarakat seperti gotong royong, makan bersama, arisan maupun seperti budaya Reba di Ngada. Kebersamaan itu menjadi titik simpul yang mendorong untuk bagaimana membangun ekonomi melalui wadah koperasi.
Banyak orang susah namun sulit untuk masuk dalam keadaan koperasi namun pada saat sulit baru mencari koperasi. Koperasi tidak menebar janji namun telah memberikan testimoni atau bukti nyata bahwa dalam kebersamaan dapat berbuat sesuatu yang besar.
Kantor megah dengan dana miliaran rupiah dikumpul dengan waktu yang cukup lama dan akumulasi dari tahun ke tahun dan periode ke periode kepengurusan sehingga kepengurusan saat ini mengeksekusi pembangunan ini.
Proses pembangunan ini hanya bisa terjadi karena ada kerjasama. Dicontohkannya, bahwa bila sukses bisa belajar dalam permainan bola karena apabila mau bertahan 11 pemain bisa tunggu di gawang saja bila tidak ingin gawang kebobolan. Namun dalam sebuah pertandingan sepak bola setiap pemain berjuang agar dapat menciptakan gol.
Agar sukses maka setiap pemain memainkan perannya masing-masing. Bila koperasi kredit mau sukses maka dapat belajar dalam dunia pesepakbola. Peran pengurus, pengawas, General Manager, staf manajemen, penasihat dan anggota sangat dibutuhkan. Bila semua memainkan perannya masing-masing, maka akan menghasilkan sebuah kesuksesan.
Mikael Hengkoda berpesan, bahwa kantor yang megah, materi dan luar biasa dan berada di wilayah pedesaan memancarkan sinar penuh harapan menuju kota. Filosofi membangun mulai dari desa ditunjukkan Kopdit Sinar Harapan sehingga dapat dikatakan dari Malapedho untuk NTT dan akan terus besar untuk Indonesia maka harus perlu dijaga keberlangsungannya.
Kopdit Sinar Harapan Malapedho masih bertahan sampai saat ini karena semua setia pada jati diri koperasi, setia ada nilai-nilai yang menjadi dasar perjuangan yakni anggota yang adalah orang-orang kecil.
“Saat ini kita berhadapan dengan geopolitik dan geoekonomi diyakini pemerintah terus memberikan yang terbaik untuk keberlangsungan koperasi kredit,” katanya.
Dirinya mengajak untuk bersahabat dengan ketidakpastian dan mencintai perubahan karena apabila tidak mencintai perubahan maka akan ketinggalan. Dirinya yakin Kopdit Sinar Harapan sampai saat ini dan menjadi model bagi koperasi kredit lain karena selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi dapur pengelolaan koperasi karena kantor boleh megah namun pelayanan tidak ditingkatkan maka akan menjadi kemunduran.
Hal penting yang dilakukan juga adalah tingkatkan pelayanan sumber daya manusia untuk menjaga keberlanjutan koperasi ini karena derap perubahan begitu cepat maka para fungsional komplit selalu mengubah diri dengan berbagai cara dan metode pembelajaran.
“Kita berharap Sinar Harapan menjadi mercusuar pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah ini. Menjadi prototipe bagi gerakan koperasi di wilayah Puskopdit Flores Mandiri dan gerakan koperasi kredit Indonesia,” kata Mikael Hengkoda.
Atas nama Puskopdit Flores Mandiri, Mikael Hengkoda menyampaikan profesiat dan apresiasi kepada Kopdit Sinar Harapan dalam usia 40 tahun dan peresmian gedung baru tersebut.*
Penulis: Wim de Rozari / Editor: Wentho Eliando
*Liputan ini telah dipublikasikan dalam Laporan Utama pada Surat Kabar Mingguan Flores Pos Net, Edisi Des II/III /2022