RUTENG, FLORESPOS.net-Dari evaluasi baik tingkat kevikepan maupun komisi Puspas Keuskupan Ruteng, NTT, terlihat bahwa target pastoral tahun 2022 tercapai. Yang diprogramkan dalam tahun pariwisata holistik itu bisa dilaksanakan dengan baik.
Di hadapan peserta sidang pastoral post Natal di Rumah Ret-Ret Wae Lengkas, Ruteng, Senin (9/1/2023), Uskup Ruteng, Mgr. Sipri Hormat mengatakan, tahun lalu, Keuskupan ini telah melaksanakan tahun pariwisata holistik. Dari evaluasi yang telah dilakukan, hasilnya positif.
“Hal itu berarti bahwa apa yang diprogramkan bisa dicapai secara baik. Target pastoralnya tercapai,” katanya.
Menurutnya, beberapa hal yang bisa menjadi indikator dari pencapaian itu bisa diketahui dari beberapa hal seperti para pelayan pastoral dapat mendesain dan mengorganisir gerakan pastoral pariwisata holistik yang berpartisipasi, berbudaya, berkelanjutan.
Lalu, umat Allah Keuskupan Ruteng semakin menyadari, termotivasi dan terlibat dalam gerakan Pariwisata Holistik.
Menurutnya, lebih dari itu, Keuskupan ini telah menampilkan wajah baru Gereja. Gereja yang oleh Paus Fransiskus ingin menjadi “Gereja pintu-pintu terbuka” (EG,49). Bukan Gereja yang “narsis”, yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri, tetapi Gereja yang berjalan keluar sampai ke batas-batas untuk merangkul semua orang miskin, sengsara, dan semua orang “yang berkehendak baik”.
Uskup Sipri mengatakan, apa yang dilakukan memperlihatkan juga bahwa Gereja tidak hanya berpuas diri dengan melayani secara rutin tujuh sakramen, tetapi sungguh berupaya menjadi “sakramen penyelamatan Kristus” di tengah-tengah dunia.
“Gereja yang melalui pastoral pariwisatanya, ingin ‘merangkul’, dan bukannya ‘menyingkirkan’, ‘ingin terlibat dalam tangis dan kegirangan dunia’ dan bukannya tinggal di ‘menara gading’ yang nyaman, aman, dan nikmat,” katanya.
Ketika itu Uskup Sipri tidak lupa menyatakan rasa hormat dan terimakasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam membumikan, menjawabi kebutuhan umat, dan membarui masyarakat dalam tahun pariwisata holistik.
Selama setahun lalu itu, demikian Uskup Sipri, program pariwisata rohani seperti ziarah dan prosesi, program pengembangan sosial ekonomi dalam fasilitasi UMKM paroki, program pariwisata sosial budaya seperti pentas seni lokal yang memukau, dan program pariwisata alam berupa promosi keindahan situs wisata alam, semuanya telah mendorong dinamika pastoral yang tergurat dalam kalbu umat.
Demikian pula dengan Festival Golo Koe, Festival Golo Curu, Perayaan Pariwisata Internasional di Rekas bergaung megah dan mulia ke segenap antero, dan meninggalkan jejak-jejak narasi yang tak pernah berakhir.
Sebelumnya, Rm. Erik Ratu Pr dari Komsos Puspas Keuskupan Ruteng mengatakan, sidang pastoral post Natal akan dilaksanakan selama lima hari (9-13/1/2022) dengan mengambil tempat di rumah ret-ret Wae Lengkas.
Kegiatan dibuka dengan rekoleksi diikuti dengan pengantar dan proses sidang pastoral selama lima hari ke depan.
“Hari pertama ini, Uskup berikan input untuk diperhatikan selama setahun ini. Kegiatan hari pertama dilaksanakan dengan lancar,” katanya.*
Penulis: Christo Lawudin / Editor: Wentho Eliando