BAJAWA, FLORESPOS.net – Komitmen Pemerintah Kabupaten Ngada dalam mengimplementasikan program Tante Nella Paris yakni Tani,Ternak, Nelayan dan Pariwisata terus dilakukan.
Setelah menyerahkan 50 UNIT traktor besar bagi para petani di Kabupaten Ngada kini Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada kembali memberikan perhatian di sektor Perikanan dengan menyerahkan 17 UNIT kapal ikan bagi nelayan di Kecamatan,Aimere, Inerie, Golewa Selatan dan Riung, Kabupaten Ngada.
Penyerahan 17 kapal ikan tersebut dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI ) Aimere,Selasa (27/12-2022).
Penyerahan yang disaksikan oleh Dandim Ngada Dandim 1625 Ngada Letkol CZI Deny Wahyu Setiawan,SH,,Sekda Ngada Theodisius Yosefus Nono,Kapolsek Aimere Ipda Risaldi Haris,Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ngada Korsin Wea,Camat Aimere Oskar Toka,Camat Inerie Yasinta Una,Camat Golewa Selatan Yustinus Lengi, Direktur PDAM Yosep Sua,Kepala Bagian Teknik PDAM Ngada Nano Luna,serta segenap pimpinan perangkat daerah Kabupaten Ngada, perwakilan para nelayan penerima bantuan dan masyarakat lainnya.
Bupati Ngada Andreas Paru usai menyerahkan bantuan kapal tersebut menyerahkan sertifikat kapal serta penandatanganan perjanjian kerja sama dengan para penerima bantuan mengatakan, potensi ikan di Kabupaten Ngada dengan luas wilayah laut sekitar 16.000 km potensi ikan di 4 Kecamatan yang memiliki wilayah laut masih kurang.
Dari kebutuhan 5.000 ton baru bisa terpenuhi 2.000 ton. Kata dia, salah satu faktor penyebabnya yakni masih rendahnya perhatian bagi para nelayan.
Salah satu wujud nyata bagaimana pemerintah memberdayakan para nelayan melalui peralatan yang lebih baik.
Jumlah yang telah disediakan pemerintah di bawah kepemimpinannya telah ada 19 kapal di mana 2 tahun sebelumnya telah diserahkan 2 unit kapal.
Dengan 19 unit kapal diharapkan dari kebutuhan yang 5.000 dapat terpenuhi.
Di samping itu Bupati berharap, masyarakat mengonsumsi ikan segar juga perputaran uang dapat terjadi di wilayah Kabupaten Ngada. Selama ini ikan didatangkan dari wilayah kabupaten tetangga seperti Ende, Nagekeo, Maumere dan Flores Timur.
Kepada para penerima manfaat dimintanya untuk benar-benar memanfaatkan kapal tersebut dengan sebaik-baiknya demi peningkatan kesejahteraan para nelayan.
“Jaga dan rawat kapal tersebut. Kalau ada kerusakan segera disampaikan agar dapat diperbaiki. Jangan dibiarkan berlabuh yang akhirnya mubazir,” harapnya.
Kapal yang dibeli dari sumber pinjaman daerah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk para nelayan untuk itu harus ada rasa memiliki dan tanggung jawab.
Kondisi covid-19 telah mengharuskan pemerintah daerah untuk melakukan pinjaman bagi pemberdayaan masyarakat .
Dalam waktu dekat pihaknya akan segera membentuk tim pengawas sehingga nanti setiap bulan bupati mendapat laporan bagaimana kondisi kapal juga kerja kerja dari nelayan penerima manfaat itu sendiri dan hal ini juga akan berlaku untuk alat-alat pertanian bantuan pemerintah.
“Hal ini penting karena harus ada nilai tambah. Minimal kehadiran kapal ini bisa mengurangi pasukan ikan dari luar,” tambahnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ngada, Korsin Wea dalam laporannya mengatakan, tujuan pengadaan kapal ikan untuk mendorong peningkatan produksi ikan lebih kurang 850 ton pertahun tambahan produksi atau paling tidak masing-masing kapal dapat berkontribusi minimal 50 ton produksi ikan pertahun.
Kapal ikan ini terbuat dari bahan fiberglas dengan ukuran; panjang 12,80 meter, lebar 2,40 meter, tinggi 1,25 meter, mesin 30 HP, bobot 5GT, kecepatan 7 s/d 8 knot.
Kapal ini dilengkapi dengan; palka ikan 3 buah, dapur, wc, sistem penerangan, sistem air, pukat ukuran 2,5 inc 10 pc, alat keselamatan berupa life jacket dan ring boy, dan lainnya seperti jerigen 4 buah, seperangkat kunci dan lainnya.
Nilai kontrak pengadaan ikan beserta mesin, alat penangkap ikan dan sarana pendukung sebanyak 17 unit adalah sebesar Rp5.414.733.905,74. bersumber dari Pinjaman Daerah.
Kehadiran 17 unit kapal ikan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dalam daerah sebanyak 5.000 ton/tahun. Sedangkan nelayan di Kabupaten Ngada baru bisa memenuhi kebutuhan konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Ngada sebanyak 2.000 s/d 2.500 ton pertahun.*
Penulis:Wim de Rozari/Editor:Anton Harus