RUTENG, FLORESPOS,net-Menteri Kominfo RI, Johnny G. Plate berbicara terbuka dan transparan merespons banyaknya komplain soal signal seluler di Manggarai raya, NTT. Duduk soalnya harus diketahui agar paham sehingga tidak asal men-judge.
Menteri Johnny G. Plate di hadapan aneka elemen di Matim, utusan dari Manggarai, dan Mabar dalam kunjungan kerjanya di Borong, Kamis (22/12/2022) mengatakan, komplain soal signal menjadi keluhan publik. Dari aspek positif, hal itu bagus karena ternyata signal sangat penting untuk masyarakat. Yang sedikit menjadi soal ketika komplain itu men-judge.
“Komplain itu lumrah juga. Yang terjadi sekarang ini adalah bahwa semuanya sedang berproses baik membangun infrastruktur maupun pengaturan teknis signal. Jadi, belum sempurna,”katanya.
Dikatakan, publik harus tahu tentang porsi-porsi dalam urusan pertelekomunisan. Yang membangun infrastruktur itu adalah pemerintah cq. Keminterian Kominfo melalui Bakti Kominfo. Infrastruktur seperti BTS atau tower itu pasif.
Untuk aktif, demikian Menteri Johnny, perlu dimasukkan frekuensi. Frekuensi yang dinamai signal tidak diurus Kominfo. Pengaktifan infrastruktur itu adalah urusan mitra-mitra atau operator seluler seperti Telkomsel.
Dikatakan, duduk soal ini harus diketahui publik. Selama ini ketika bermasalah soal signal, yang dikomplain adalah Kementerian Kominfo, termasuk Menterinya. Padahal, dalam proses yang ada, ada urusan-urusan yang menjadi tanggung jawab masing-masing.
Menurutnya, signal sering menjadi soal. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti di antaranya, konsentrasi penduduk tidak terjangkau signal dari tower-tower yang ada. Signal yang dipancarkan dari tower mempunyai jangkauan terbatas. Jadi, kalau jauh dari pemukiman, pasti tidak mendapat akses yang memadai.
Lalu, soal juga ketika dua tower dibangun berdekatan. Kalau berdekatan signal bisa tumpang tindih yang berakibat signal hilang muncul dan bahkan hilang sama sekali. Yang ini, operator harus mengaturnya secara baik dengan tingkat kerumitan sangat tinggi.
Menteri Johnny mengatakan, dari fakta yang ada, memang terasa sangat penting perencanaan pembangunan yang sinergis di lapangan. Pemkab bersama Kementerian harus merencanakan bersama soal tempat dibangun BTS/tower agar tepat sasaran dari pemanfaatan infrastruktur digital yang ada. Mutlak kerja bersama dan kerja kolaborasi.
Ketika itu, Menteri Johnny mengapresiasi adanya dukungan dan suport dari pemerintah tiga kabupaten selama ini. Dan, paling utama dalam hal penyediaan tanah yang dibangun BTS/tower.
Sebelumnya, Bupati Andreas Agas mengatakan, tanah yang menjadi tempat dibangunnya BTS/tower memang diupayakan disediakan dan tidak boleh ada persoalan. Karena itu, di Matim, tidak soal yang berkaitan dengan lokasi BTS.
“Malah kami punya sikap tegas kalau ada yang meminta ganti rugi tanah, maka tower pindah ke tempat lain,”ujat Bupati Ande di hadapan pelbagai elemen di Desa Golo Loni, Kecamatan Rana Mese, Matim. *
Penulis:C hristo Lawudin/Editor:Anton Harus