Tahun Depan, Keuskupan Ruteng Fokus Program Pastoralnya pada Ekonomi Berkelanjutan

- Jurnalis

Kamis, 15 Desember 2022 - 12:12 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Uskup Diosis Ruteng, Mgr. Sipri Hormat

Uskup Diosis Ruteng, Mgr. Sipri Hormat

RUTENG, FLORESPOS.net – Keuskupan Ruteng ingin terus melanjutkan pastoral yang sungguh bergumul dengan kehidupan manusia zaman ini. Karena itu, tahun depan, program pastoral keuskupan fokus pada usaha ekonomi berkelanjutan.

Dalam surat gembala Natal 2022 yang kopiaannya diterima wartawan di Ruteng, Kamis (14/12/2022), Uskup Diosis Ruteng, Mgr. Sipri Hormat menyatakan terbuka tentang program pastoral tahun 2023. Program kerja tahun depan itu tidak lain tentang ekonomi berkelanjutan dengan tagline ‘Ekonomi SAE: sejahtera, adil, dan ekologis.

“Program ini tidak keluar dari kondisi riil umat dan dunia. Kondisi bergumulan itu, yakni  suka-duka, harapan dan kecemasan manusia zaman ini. Secara global masalah ekonomi yang tidak baik menghantui dunia tahun depan,”katanya.

Baca Juga :  Paroki Katedral Ruteng Implementasikan Program Ekonomi Berkelanjutan

Dikatakan, dalam konteks itu, seluruh usaha ekonomi mesti terarah ke kesejahteraan masyarakat. Di sini, masyarakat tidak saja menjadi penikmat ekonomi, tetapi juga sebagai pelaku ekonomi yang inovatif dan kreatif.

Menurutnya, semua kegiatan ekonomi dari hulu ke hilir, dari permodalan, produksi, pemasaran hingga konsumsi mesti turut didesain, dilaksanakan, dan dikendalikan masyarakat sendiri.

Tetapi, demikian Uskup Sipri, kesejahteraan itu baru bisa tercapai bila distribusinya bagus, merata, dan semua orang, terutama yang lemah dan sengsara memperoleh akses yang sama dengan yang lainnya dan semua didorong untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi itu.

“Saya harapkan segala usaha untuk mengelola dan memanfaatkan alam demi kesejahteraan mesti dibarengi juga upaya merawat dan melestarikan lingkungan,” katanya.

Baca Juga :  BRI Ende Bersama Warga Roworena Barat Tanam Ratusan Tanaman Produktif

Uskup Sipri mengatakan, hanya dengan ekonomi yang ekologis itu, bisa menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan bermanfaat untuk anak cucu di masa depan.

Sebelumnya seorang umat di Kota Ruteng, Yosef Ma mengatakan, usaha ekonomi di tingkat akar rumput itu sudah ada. Tetapi, yang selalu menjadi soal adalah pemasaran dan  kualitas, kesinambungan produksi, dan lain-lain.

“Dengan tahun pastoral Ekonomi SAE, kita harapkan banyak beri edukasi masyarakat paling bawah mulai kualitas produk, dan ketidakputusan produksi. Dan, kiranya pemasaran bisa diatur lebih agar tidak dipermainkan para calo dan tengkulak,”katanya. *

Penulis: Christo Lawudin/editor: Anton Harus

Berita Terkait

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta
Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program
Menjamah yang Terluka
Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD
Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan
Anggota DPRD Ende Dorong Ada Langkah Hukum Setelah Pemasangan Plang di Alfamart Mahoni
Ansy Lema Jelaskan Alasan Memilih Jane Natalia, Perempuan untuk Masa Depan NTT
Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Doa Umat Didaraskan Dalam Bahasa Manggarai
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 19:29 WITA

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta

Sabtu, 7 September 2024 - 16:57 WITA

Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program

Sabtu, 7 September 2024 - 08:38 WITA

Menjamah yang Terluka

Jumat, 6 September 2024 - 20:57 WITA

Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD

Jumat, 6 September 2024 - 18:30 WITA

Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan

Berita Terbaru

Anselmus DW Atasoge

Nusa Bunga

Menjamah yang Terluka

Sabtu, 7 Sep 2024 - 08:38 WITA