LARANTUKA, FLORESPOS.net-Sedikitnya 14 inovasi dalam 4 kategori, yakni Perangkat Daerah, Kategori Pendidikan, Kategori LSM/NGO, dan Kategori Masyarakat saat ini sedang mengikuti tahapan penilaian Lomba Inovasi Daerah tingkat Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT.
Lomba Inovasi Daerah tingkat Kabupaten Flotim tersebut diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Flotim.
“Tahapan penilaian mulai dari presentase proposal usulan, wawancara proposal usulan dan uji petik lapangan,” kata Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) pada BP4D Kabupaten Flotim, Leony Deran Ola, SE.
Leony kepada Florespos.net, Selasa (13/12/2022), menyebutkan 14 inovasi daerah sesuai kategori yang tengah mengikuti tahapan penilaian melalui presentase, wawancara, dan uji petik lapangan tersebut.
Kategori Perangkat Daerah; “Lapor Pak Lurah”(Kelurahan Balela), “Aplikasi SimDes 2022” (Desa Nisakarang), “Jet Pantura” (Puskesmas Lato), “Tite Solsel” (Desa Kelike), “Kelas Klasik” (Puskesmas Lewolaga) dan “Komunikasi Masyarakat Peduli Stunting (Kompas)” (Puskesmas Boru).
Kategori Pendidikan; “Kegiatan Literasi di Alam Terbuka sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa SMPN 1 Lewolema dalam Menulis dan Mencintai Lingkungan” (Maksimus Masan Kian), “Webiner Melalui Aplikasi Zoom Meting dalam Meningkatkan Guru Ditengah Pandemi Covid-19 di Kabupaten Flotim” (Maksimus Masan Kian) dan “Workshop Pembuatan Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Canva” (Maksimus Masan Kian).
Kategori LSM/NGO; “Manajemen Zero Breadown Motorcycle untuk Pelayanan Kesehatan di Pedesaan (Ambulance Motor)” dari Wilibrodus Bala.
Kategori Masyarakat; “Pembuatan Handycraft dari Daun Lontar” oleh Bernadus Mado Molan (Desa Riangkemie), “Stratergi Pengembangan Pelestarian Madu Hutan” oleh Emanuel Serodi Kelen (Desa Leraboleng), “Kopi Leworook; Dari Kebanggaan Histroris Menunju Kekuatan Ekonomi” oleh Yosef Lawe Ojan (Desa Leraboleng) dan “Revolusi Home Industry” oleh Rahman Tukan Hanawi (Desa Wewit).
“Tahapan presentase, wawancara, dan uji petik lapangan sudah dan sedang berjalan,” kata Leny.
Sementara Ketua Tim Penilai Lomba Inovasi Daerah, Syarif Wuran, MT., menjelaskan, dalam tahapan presentase proposal, Tim Penilai melakukan pendalaman dengan cara wawancara terhadap pengusul inovasi.
Setelah presentase dan wawancara, kata Syarif, Tim Penilai melakukan uji petik. Pada tahapan uji petik ini, Tim Penilai langsung ke lokasi atau wilayah inovasi itu dilaksanakan atau diimplementasikan.
Kepala BP4D Flotim, Apolonia Corebima, SE., M.Si., dalam pertemuan dengan Tim Penilai Lomba Inovasi Daerah tingkat Kabupaten Flotim tahun 2022, Senin (12/12/2022), mengatakan, lomba inovasi daerah dimaksudkan untuk menciptakan budaya inovasi di lingkungan pemerintah daerah, pendidikan, LSM/NGO dan kalangan masyarakat dalam rangka peningkatan kinerja dan pelayanan publik serta daya saing daerah Kabupaten Flotim.
Tujuannya untuk menjaringdan mempromosikan inovasi sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan kinerja penyelenggara pemerintah daerah. Lalu, memberikan apresiasi dan penghargaan, menjadi sarana pertukaran dan pembelajaran inovasi, memotivasi penyelenggara.
Apolonia mengatakan, kriteria inovasi yang saat ini dilombakan, yaitu memiliki kebaruan, efektif dan bermanfaat, dapat ditransfer/direplikasi, dan berkelanjutan.
Apolonia mengatakan, lomba tersebut dinilai oleh Tim Penilai terdiri dari Balitbangda Kabupaten Flotim, Perguruan Tinggi, LSM/NGO dan media.
“Tim Penilai akan menghasilkan 3 besar. Dan inovasi terbaik mendapat penghargaan yang akan diserahkan pada HUT NTT dan Kabupaten Flotim tanggal 20 Desember mendatang. Selain itu, yang terbaik juga akan diikutkan pada lomba inovasi daerah di tingkat yang lebih tinggi,” kata Apolonia.*
Penulis: Wentho Eliando / Editor: Anton Harus