53 Kasus DBD di Nagekeo, Telah Ditangani Dinkes

- Jurnalis

Senin, 12 Desember 2022 - 12:19 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg. Renny Wahyuningsih

Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg. Renny Wahyuningsih

MBAY, FLORESPOS.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo Provinsi NTT, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nagekeo terus berupaya untuk mengantisipasi dan menekan meningkatnya penyebaran kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegepty. Di mana jumlah penderita penyakit DBD terus menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, warga harus tetap waspada.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg. Renny Wahyuningsih yang di konfirmasi Florespos.net, Senin (12/12/2022).

Dikatakannya, penurunan jumlah penderita DBD tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan. Terutama, dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Di mana selama bulan Januari hingga awal Desember 2022, tercatat hanya ada 53 kasus warga terserang DBD. Dan dari 53 penderita itu, ada 52 orang sudah sehat dan satu orang korban meninggal dunia berasal dari Kelurahan Towak.

Baca Juga :  Hati-hati Melintas Jalan TK Anfrida, Delsos, dan Kamar Mayat RS Larantuka, Material Berserakan dan Parkir Alat Berat

Untuk itu, tambah Renny pihaknya terus mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran DBD ini dengan tetap terus menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya, kondisi cuaca saat ini telah memasuki musim pancaroba yang menjadi masa subur pengembangbiakkan nyamuk aedes aegypti.

Baca Juga :  Di Manggarai, Kasus DBD Terbanyak di Kecamatan Langke Rembong

“Kita terus mengimbau agar masyarakat dapat terus meningkatkan kebersihan lingkungan seperti menggiatkan pelaksanakan 3 M plus (menguras, mengubur dan menutup serta taburkan bubuk abate) untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dengan demikian, maka kita sangat optimis kedepannya kasus DBD ini tidak akan lagi ditemukan,” tutupnya. *

 

Penulis: Arkadius Togo/Editor: Anton Harus

Berita Terkait

5.741 Warga Manggarai Raya Ikuti Tes PPPK di Labuan Bajo
Dewan Minta Pemkab Manggarai Barat Evaluasi Perumda Bidadari
Reses di Desa Nuaone Detusoko, Nando Watu Dorong Pemdes Selesaikan Masalah Adminduk
Pemungutan Suara Ulang Pilgub NTT di Flores Timur, Ini Jumlah DPT Dua TPS Pukentobi Wangibao
Pandangan Mariana Lusia Tentang Permaculture
FLC: Pengembangan Pertanian Regeneratif dan Permaculture Dukung Pariwisata Berkelanjutan
Kantor KPU Nagekeo Didatangi Kasat Intelkam, Ada Apa?
KPU Flores Timur Lakukan Pemungutan Suara Ulang di Dua TPS, Ini Alasannya
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 19:23 WITA

5.741 Warga Manggarai Raya Ikuti Tes PPPK di Labuan Bajo

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:55 WITA

Dewan Minta Pemkab Manggarai Barat Evaluasi Perumda Bidadari

Selasa, 3 Desember 2024 - 13:02 WITA

Reses di Desa Nuaone Detusoko, Nando Watu Dorong Pemdes Selesaikan Masalah Adminduk

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:09 WITA

Pemungutan Suara Ulang Pilgub NTT di Flores Timur, Ini Jumlah DPT Dua TPS Pukentobi Wangibao

Selasa, 3 Desember 2024 - 08:14 WITA

Pandangan Mariana Lusia Tentang Permaculture

Berita Terbaru

Peserta tes PPPK 3 Manggarai NTT 2024 sedang menunggu giliran tes di ruang tunggu Kantor Bupati Mabar di Labuan Bajo, Selasa (3/12/2024).

Nusa Bunga

5.741 Warga Manggarai Raya Ikuti Tes PPPK di Labuan Bajo

Selasa, 3 Des 2024 - 19:23 WITA

Anggota DPRD Manggarai Barat, Bernadus Ambat

Nusa Bunga

Dewan Minta Pemkab Manggarai Barat Evaluasi Perumda Bidadari

Selasa, 3 Des 2024 - 18:55 WITA

Peserta Floratama Learning Center pose bersama  usai kegiatan yang digelar secara hybrid pada 29 November 2024 pagi di Labuan Bajo. (dokumen bpolbf).

Advertorial

Pandangan Mariana Lusia Tentang Permaculture

Selasa, 3 Des 2024 - 08:14 WITA