MBAY, FLORESPOS.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo Provinsi NTT, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nagekeo terus berupaya untuk mengantisipasi dan menekan meningkatnya penyebaran kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegepty. Di mana jumlah penderita penyakit DBD terus menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, warga harus tetap waspada.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg. Renny Wahyuningsih yang di konfirmasi Florespos.net, Senin (12/12/2022).
Dikatakannya, penurunan jumlah penderita DBD tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan. Terutama, dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Di mana selama bulan Januari hingga awal Desember 2022, tercatat hanya ada 53 kasus warga terserang DBD. Dan dari 53 penderita itu, ada 52 orang sudah sehat dan satu orang korban meninggal dunia berasal dari Kelurahan Towak.
Untuk itu, tambah Renny pihaknya terus mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran DBD ini dengan tetap terus menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya, kondisi cuaca saat ini telah memasuki musim pancaroba yang menjadi masa subur pengembangbiakkan nyamuk aedes aegypti.
“Kita terus mengimbau agar masyarakat dapat terus meningkatkan kebersihan lingkungan seperti menggiatkan pelaksanakan 3 M plus (menguras, mengubur dan menutup serta taburkan bubuk abate) untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dengan demikian, maka kita sangat optimis kedepannya kasus DBD ini tidak akan lagi ditemukan,” tutupnya. *
Penulis: Arkadius Togo/Editor: Anton Harus