RUTENG, FLORESPOS.net-Tindakan cepat dan tepat waktu dilakukan aparat TNI Kodim 1612 Manggarai, NTT, yang bertugas di Kecamatan Reok. Anggota TNI mengamankan lima ton minyak tanah yang ditimbun untuk dibawa keluar dari Kabupaten Manggarai.
Data dan informasi dari Reo yang diperoleh wartawan, Rabu (7/12/2022) menyebutkan, minyak tanah jatah untuk Manggarai itu diamankan dua anggota TNI, yakni Serda Maradona dari Intel dan Babinsa Reok, Kopka Bahrunsyah. Lokasi penimbunan di Kelurahan Mata Air, Reok.
Minyak tanah milik agen PT Mitra Karya Sejati Unggul Ruteng yang nantinya akan dikirim ke Pulau Longos, Kabupaten Manggarai Barat melalui Pangkalan Tiga Putra Longos milik Saudara Abdul Rajak Moto.
Menurut Bati Tuud Koramil Reok, Peltu Lasiman, pengamanan 5 ton minyak tanah dilakukan kemarin langsung di tempat penimbunan di Kelurahan Mata Air. Mengapa diamankan karena ada sesuatu yang tidak benar, yakni minyak tanah untuk Manggarai, tetapi mau dibawa keluar dari daerah ini.
“Sebelum ke tempat penimbunan, kita cek dulu Loading Order yang dikeluarkan Pertamina Reo untuk agen PT Mitra Karya Sejati Unggul Ruteng itu. Dalam loading order tertulis lain, tetapi minyak tanahnya mau diangkut ke kabupaten lain,” katanya.
Dikatakan, data lapangan menemukan ketidaksesuaian yang dilakukan Pangkalan Tiga Putera Longos. Minyak tanah itu adalah jatah untuk masyarakat Manggarai, bukan untuk Manggarai Barat.
Menurutnya, pengamanan 5000-an liter minyak tanah dilakukan sendiri anggota intel Kodim 1612 Manggarai dan anggota Babinsa Koramil 03 Reok. Setelah petinggi Koramil berkordinasi dengan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Temuannya, rencana pengiriman terindikasi menyalahi prosedur.
Data lapangan, demikian anggota TNI, Lasiman, menyebutkan bahwa minyak ditimbun dulu di rumah agen dalam beberapa waktu. Jika jumlah sudah sesuai dengan kebutuhan, minyak diangkut ke Pulau Longos menggunakan kapal yang pergi dan datangi Pulau Longos.
Pasca penangkapan itu, seorang warga Kota Ruteng, Meus Dadu mengatakan, ramai sekali keluhan berkaitan dengan kelangkaan minyak tanah di Manggarai. Orang harus mencari minyak tanah setengah mati dan sering tidak mendapatkan yang dicari.
“Setelah ada penggerebekan baru tahu bahwa minyak tanah mau diselundupkan keluar dari Manggarai. Pantas pasokan ke Ruteng terganggu karena diambil dan ditimbun orang tidak bertanggung jawab,” katanya.*
Penulis: Christo Lawudin / Editor: Anton Harus