LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Realisasi sementara pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), tahun 2022 per 5 Desember, yakni sejumlah Rp.149.871.712.442, 65 atau 60,35 persen dari target Rp. 248.356.435.716.
Kepala Badan (Kaban) Pendapatan Daerah (Penda) Mabar, Tarsisius Gonsa, mengatakan itu menanggapi wartawan di Labuan Bajo, Selasa (6/12/2022).
Meski demikian, instansi yang dia pimpin itu, ungkap Kaban Gonsa, tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menggenjot pencapaian target yang telah ditetapkan.
Salah satu sumber PAD yang masih punya peluang digenjot penerimaanya pada hari-hari akhir 2022, yakni pajak galian C pada proyek-proyek di Mabar, material batu- pasirnya belum terbayar atau belum lunas terbayar selama ini.
Untuk mencapai angka 100 persen, kata dia, sepertinya agak sulit. Tetapi untuk mendapat Rp.200 miliar dari target Rp.200 miliar lebih itu mungkin bisa. Dan itu tentunya butuh kerja keras.
“Dua ratus miliar itu saya pikir angka yang realistis,” kata Kaban Gonsa.
Menurut Kaban Gonsa, ada sejumlah kendala yang membuat penerimaan PAD Mabar 2022 sedikit terseok-seok. Di antaranya kunjungan wisatawan ke Mabar tidak seramai sebelum pandemi Covid-19.
Dan selama 2022 khususnya, wisatawan yang berkunjung ke Mabar justru kebanyakan wisatawan nusantara/domestik, sesuatu hal yang menjanjikan. Padahal sebelumnya didominasi turis asing.
Kemudian, di 2022 ini kegiatan Pemerintah Pusat (Pempus) di Labuan Bajo sedikit sekali. Sedangkan di 2021, kegiatan Pempus di Labuan Bajo banyak.
Menurut Kaban Gonsa, angka kunjungan yang sedikit justru berpengaruh besar terhadap tingkat okupasi hunian hotel maupun yang makan di restoran di Mabar, Labuan Bajo khususnya.
“Hal ini berefek pada penerimaan daerah dari hasil pajak hotel dan restoran. Padahal sektor pariwisata andalan PAD Mabar,” kata Kaban Gonsa.
Menyinggung target PAD Mabar Tahun 2023, Kaban Gonsa mengatakan, naik menjadi Rp.333.985.000.000 atau naik 2,28 persen dari PAD pada APBD induk Mabar 2022, atau turun Rp.78 miliar (34,38 persen) dari PAD di APBD Perubahan (APBD-P) Mabar 2022.
PAD Mabar pada APBD-P 2022 turun dari APBD induk sebesar Rp.78 miliar. PAD Mabar 2022 pada APBD induk sebesar Rp.326 miliar, namun di APBD-P turun menjadi 248 miliar, tambahnya.*
Penulis: Andre Durung / Editor: Anton Harus