BAJAWA, FLORESPOS.net-Kampung Adat Tololela di Desa Manubhara, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 kategori obyek wisata daya tarik.
Penyerahan plakat penghargaan ADWI dilakukan Bupati Ngada, Andreas Paru di Kampung Adat Tololela, Senin (5/12/2022).
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Kelembagaan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada, Benediktus K.Rato mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan sebuah ajang kompetitif antar desa wisata.
Dengan penilaiannya, yakni variabel daya tarik wisata, penerapan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) yang adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata, dan jenis usaha di bidang pariwisata lainnya, souvenir, toilet, homestay, digitalisasi dan kelembagaan.
“Dari Kabupaten Ngada yang berpartisipasi dan melalui proses penilaian juri nasional, yaitu Desa Were III dan Were I masuk 500 besar ADWI. Dan Desa Tiwuriwu serta Desa Manubhara masuk 300 besar,” katanya.
Bupati Ngada, Andreas Paru usai menyerahkan plakat ADWI tahun 2022 kepada Kepala Desa Manubhara, Yeremias Keo didampingi Camat Inerie, Yasinta Una dan Ketua BUMDes Manubhara, Markus Lina, mengatakan sebuah kebanggaan dan kebahagiaan atas penghargaan yang diberikan tersebut.
Ia mengatakan, Kampung Adat Tololela sangat indah ditambah dengan pesona kekhasan musik suling yang sangat dikenal dengan tiupan Bomberdom.
Ia mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menetapkan Ngada sebagai kabupaten berprestasi dalam menjaga dan merawat kebudayaan daerah sehingga pada 9 Desember nanti, dirinya akan menerima penghargaan itu di Jakarta.
“Kita bangga mendapat penghargaan itu dan ini juga menjadi tantangan untuk kita tetap menjaga kebudayaan dan kampung budaya kita,” ungkap Bupati Andreas.
Pada kesempatan itu, Bupati Andreas juga menyinggung soal kondisi jalan di wilayah tersebut. Ia memahami tentang kondisi jalan menuju Kampung Adat Tololela yang saat ini menjadi kendala dalam persoalan infrastruktur.
Untuk itu tentunya akan menjadi perhatian serius dan prioritas pada tahun 2024 dan pada tahun 2023 sudah ditetapkan. Jalur jalan dari Kampung Bena dan Watumanu pasti mendapat perhatian serius dan perlu peningkatan hingga hotmix.
Selain itu, kata Bupati Andreas, persoalan air minum juga akan menjadi prioritas sehingga tim teknis akan datang melakukan survei pada dua jalur jalan maupun tentang jaringan air minum di Kampung Tololela.*
Penulis: Wim de Rozari / Editor: Anton Harus