- Gedung Perpustakaan Daerah Ngada Senilai Rp10 Miliar Mulai Dibangun
- Perseftim Raih Poin Penuh di Grup D, Akan Jumpa Runer Up Grup B
- Kebijakan Mutasi yang Tidak Seimbang, SDN Ongalereng Kekurangan Tenaga Guru
- Manggarai Baru Selesaikan Dua Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
- BAP Tiga Tersangka Petinggi SMKN 1 Wae Rii-Manggarai Diserahkan ke Jaksa
- Jemaah Haji Asal Manggarai Tiba di Ruteng
- Renungan Harian
- Ospek Jadi Media untuk Manguatkan Pilihan Mahasiswa Baru di Kampus STPM St. Ursula
- Kuda The Rock Juara Umum Lomba Pacuan Kuda Bupati Ngada Cup 2022
- Saat Pesta Pora dan Kemabukan Sungguh Menguasai (Luk. 12:32-48)
Kadin: Perlu Kebijakan Pemkab Atasi Krisis Pembeli Beras Mabar
Penulis: Andre Durung / Editor: Anton Harus

Ketua Kadin Mabar NTT, Charles Angliwarman.
Labuan Bajo, Florespos.net - Charles Angliwarman, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Manggarai Barat (Mabar) NTT mengatakan, mengatasi krisis pembelian beras di daerah itu perlu ada kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar. Kebijakan dimaksud yakni 80 % beras yang diperdagangkan di Mabar berasal dari petani lokal Mabar, 20 % sisanya dari luar Mabar.
Itu dikatakan Angliwarman, yang disapa Charles, ketika menanggapi Florespos.net di Labuan Bajo baru-baru ini. Diberitalan seblumnya, petani Terang Kecamatan Boleng Mabar mengeluh karena kesulitan pembeli beras.
Menurut Charles, kebijakan delapan puluh-dua puluh persen tersebut untuk mengatasi masalah tidak laku terjualnya beras petani Mabar belakangan akibat krisis pembeli.
Baca Lainnya :
- Boikot Pariwisata Seret Dunia Pendidikan Mabar 0
- Hewan Berkuku 4 Dilarang Keluar Masuk Mabar0
- Pilkada Matim, KPU Usulkan Anggaran Rp41 Miliar 0
- Duga Erik Meninggal Tidak Wajar, Keluarga Minta Dilakukan Ekshumasi 0
- 28 Negara Hadiri International Choir Festival di Maumere0
"Untuk larang beras dari luar tidak mungkin, sekarang era pasar bebas. Tetapi demi membantu petani Mabar, Pemkab (Mabar) perlu buat kebijakan delapan puluh-dua puluh persen," ujar Charles.
Kemudian, soal kualitas beras petani Mabar juga harus terus diperbaiki menuju kelas medium-premium. Antara lain terkait patahan beras drajat soso, termasuk kemasan. Dengan kualitas bagus, beras Mabar bisa laku terjual di luar Mabar. Kadin siap membantu terkait peningkatan mutu itu dan sudah mulai selama ini.
Ditambahkan, Mabar selama ini banyak masuk beras dari luar. Ini salah satu pemicu tak laku terjualnya beras Mabar blakangan, beber Charles. *
