BAJAWA, FLORESPOS.net – Untuk ketiga kalinya warga Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada dalam bulan Maret 2023 digegerkan oleh berita tentang warganya yang meninggal dunia akibat ganting diri. Penemuan mayat akibat gantung diri kembali terjadi Kamis (23/3/2023).
Sebelumnya seorang wanita di Langa, Kecamatan Bajawa, sehari setelahnya seorang pensiunan ASN juga ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di kediamannya di Kelurahan Lebijaga, Kecamatan Bajawa.
Kejadian Kamis ( 22/3-2023) kembali ditemukannya mayat di Desa Bela, Kecamatan Bajawa.
Kepala Desa Bela, Gregorius Ngani kepada Florespos.net usai evakuasi korban di kebun milik korban di Bokeka, Desa Bela, Kecamatan Bajawa mengatakan bahwa korban yang bernama GS (58) merupakan warganya.
Kesehariannya memang korban tinggal sendiri di kebun dan memelihara ternak sapi dan babi.
Dikatakannya, yang bersangkutan pada waktu-waktu tertentu sering mengalami depresi sehingga berjalan tanpa arah, namun ada waktu tertentu juga selalu berada di kebun untuk mengurus ternak dan tanamannya.
Korban memiliki 8 orang anak 3 diantaranya tinggal di Jakarta, dua orang di Lembor, Manggarai Barat sedangkan yang lainnya Bajawa termasuk satu-satunya perempuan bungsu yang saat ini masih duduk di bangku SMA.
“Anak-anaknya ajak untuk tinggal di Kampung beliau tidak mau. Hanya diminta untuk mengantar makan untuk dirinya,” kata Kades Gregorius.
Dirinya mengetahui tentang adanya penemuan mayat tersebut ketika ada tetangganya yang memuat di media sosial dan menulis tentang kematian tersebut.
Mendengar berita tersebut dirinya segera menuju lokasi kejadian penemuan mayat tersebut.
Sementara Kapolres Ngada AKBP Padmo Aryanto dalam keterangannya kepada Florespos.net mengatakan, kejadian penemuan mayat, Kamis (23/3/2023) sekitar pukul 06. 09 Wita di pondok milik korban di Bokeka Desa, Bela Kecamatan Bajawa.
Saksi Yohanes Pau yang merupakan anak kandung korban mendatangi TKP pada pagi, Kamis (23/3/2023 ). Saksi Yohanes Pau di TKP membuka jendela pondok dan menemukan korban dalam keadaan gantung diri.
Selanjutnya saksi kembali ke rumahnya dan menyampaikan kepada saksi Benyamin Be’e bahwa Ayahnya sudah meninggal dalam keadaan gantung diri.
Mendengar hal tersebut, Benyamin Be’e melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan mendatangi TKP.
Setelah Petugas tiba di TKP, di dalam pondok korban ditemukan dalam keadaan gantung diri.
Jasad korban sudah membusuk daging pada kedua kaki korban sudah tidak ada, dan jari jari pada kedua tangan sudah tidak ada, dan terdapat 2 ekor Anjing dalam pondok tersebut.
Jasad Korban sudah membengkak dan wajah korban sudah tidak terlihat jelas. Pada ujung celana Korban terlihat sobekan seperti tarikan gigitan hewan.
Setelah dilakukan visum oleh dokter, jasad korban sudah membusuk, dan kemungkinan korban sudah meninggal 3 atau 4 hari yang lalu.
mana Jasad korban sudah membengkak dan membusuk sehingga terdapat Dijelaskan, usai menerima laporan petugas Polres Ngada yang terdiri dari Petugas Intel, Inafis serta Reskrim mendatangi TKP. Melakukan Identifikasi TKP dan olah TKP, membawa korban ke RSUD Bajawa untuk dilakukan Visum oleh dokter. *
Penulis: Wim de Rozari/Editor:Anton Harus