ENDE, FLORESPOS.net – Lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik Muktyaca di Kabupaten Ende saat ini telah menerima tanda daftar pembentukan Bursa Kerja Khusus (BKK). Tanda daftar pembentukan BKK tersebut telah diserahkan oleh pemerintah melalui Dinas Transnaker Kabupaten Ende di sekolah, Selasa (21/3/2023).
Acara penyerahan ini juga dihadiri oleh Pemerintah Kecamatan Ende Tengah, Pemerintah Kelurahan Onokore, para RT di wilayah sekolah serta alumni yang lahir dari rahim SMKK Muktyaca.
Bursa Kerja Khusus adalah sebuah lembaga yang dibentuk di lembaga pendidikan menengah kejuruan sebagai unit pelaksana yang memberikan pelayanan informasi lowongan kerja, pelaksanaan pemasaran, penyaluran dan penempatan tenaga kerja. Lembaga ini adalah mitra dari pemerintah melalui Dinas Transnaker Kabupaten Ende.
Setelah menerima tanda daftar pembentukan BKK maka SMKK Muktyaca sudah dapat melaksanakan fungsi tersebut.
Kepala SMKK Muktyaca Ende, Sr. Stanisia CIJ mengatakan, sekolah merasa bersyukur karena BKK ini diberikan jelang HUT ke-60 sekolah. BKK ini adalah kado istimewa untuk sekolah.
“Ini adalah kado untuk kami jelang ulang tahun sekolah yang ke-60. Kami sangat bersyukur dan siap melaksanakannya,” kata kepala SMKK Muktyaca.
Sr. Stanisia CIJ mengatakan pih,ak sekolah berkomitmen BKK ini bukan sekadar menjadi penyedia layanan informasi kerja tetapi akan berfungsi sebagai penyedia lapangan kerja khususnya pada usaha boga dan busana.
“Saya sudah rencana dari jauh dengan kehadiran BKK di sekolah. Melalui wadah atau lembaga ini kami akan siapkan lapangan kerja bagi siswa – siswi yang tamat dari sini khususnya di tata busana dan boga,” kata Sr Stanisia CIJ.
Kepala SMKK Muktyaca mengatakan, untuk saat ini program tata boga, sekolah sudah memiliki usaha keripik dan roti. Ke depannya dua usaha ini akan dikembangkan lagi dan akan dipasarkan keluar sekolah bekerjasama sama dengan kios dan toko.
Sedangkan di bidang usaha busana, sekolah akan mengembangkan usaha menjahit seragam siswa mulai dari dalam. Jika sudah berjalan baik maka akan bekerjasama dengan sekolah lain.
“Kita sudah milik dua usaha ini. Kedepannya kita akan kembangkan dan yang akan bekerja di sini adalah siswa- siswi yang tamat dari sini. Mereka sudah punya skill maka sudah pasti langsung bekerja”.
Sr Stanisia CIJ mengatakan kehadiran BKK sangat membantu SMKK Muktyaca karena sekolah ini memiliki empat program kejuruan yaitu Tata Boga, Busana, Keperawatan dan Farmasi. Sekolah menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan perhatian kepada sekolah.
“Ini tidak terjadi jika tidak didukung oleh pemerintah. Kami menyampaikan terima kasih dan berharap pemerintah terus memberikan perhatian dan bekerjasama dengan sekolah,” kata Sr Stanisia CIJ.
Sekretaris Dinas Transnaker Ende, Elisbet M. Vony Kua mengatakan, BKK adalah salah satu sarana yang mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja. BKK saat ini sudah menjadi komponen penting di sekolah kejuruan menjadi wadah yang menyiapkan tenaga kerja yang memiliki skill.
Dinas Transnaker Ende juga mengapresiasi komitmen dari SMKK Muktyaca yang akan mengembangkan BKK menjadi lembaga pemberi kerja kepada alumni. Transnaker Ende berharap BKK ini tetap berjalan dan eksis bagi siswa dan alumni.
Sekretaris Kecamatan Ende Tengah, Pius Sare mengatakan program kejuaraan di SMKK Muktyaca sangat relevan dengan kebutuhan pasar saat ini. Kehadiran BKK di sekolah ini sangat membantu menyiapkan skill siswa sebelum dilepas ke dunia kerja.
Sementara itu Lurah Onekore, Vicky Bae mendorong sekolah agar terus meningkatkan skill atau keterampilan siswa. Kehadiran BKK di lembaga ini mesti dipandang sebagai peluang dan tantangan untuk menyiapkan keterampilan siswa di tengah arus persaingan yang kian ketat.
Momen penyerahan tanda daftar pembentukan BKK di SMKK Muktyaca juga dimanfaatkan oleh Transnaker Ende untuk sosialisasi terkait bekerja di luar melalui prosedur resmi.
Dinas Transnaker Kabupaten Ende mengingatkan kepada siswa- siswi SMKK Muktyaca jika sudah selesai sekolah dan ingin bekerja di luar maka melalui jalur resmi. Jangan percaya calo karena akan menjadi korban human traficking.*
Penulis: Willy Aran/Editor:Anton Harus