MAUMERE, FLORESPOS.net-Perwakilan para penyandang difabel dan kelompok rentan yang tergabung dalam Jurnalis Warga (JW) Pena Inklusi (Pensil) di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT menyatakan komitmen bersama untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu inklusi 2024.

Pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 itu untuk memilih presiden- wakil presiden, memilih DPR dan DPD RI, memilih Gubernur-Wakil Gubernur, memilih Bupati-walikota/Wabup-wakil walikota, memilih DPRD Provinsi dan memilih DPRD Kabupaten/Kota.

Komitmen ini disampaikan perwakilan penyandang difabel dan kelompok rentan di antaranya Tanti Maria dan Barbara Maria dari Porsadika, Maria Herliana dari Youth Voice Now (YVN), Silvy Chippy perwakilan Transpuan dari Fajar Sikka, Kornel Wuli dari Komunitas Humanitas; Mystica Bemu mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Nusa Nipa (Unipa) Indonesia, dan Daniel Alo dari Kopal/Fordestan.

“Kami siap menyukseskan tahapan pemilu serentak 2024 melalui karya-karya jurnalistik dalam kapasitas kami sebagai anggota JW Pensil,” demikian komitmen bersama JW Pensil yang menghadiri kegiatan mentoring tahap IV penulisan feature dan opini seputar pemilu inklusi di Rindu Lokaria Homestay, RT 011/RW 012, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Sabtu (21/1/2023).

Beberapa perwakilan JW Pensil dan mitra kerja menyatakan komitmen bersama
untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu inklusi tahun 2024 usai mengikuti
kegiatan penulisan feature dan opini dengan menghadirkan narasumber Redaktur Pelaksana Flores Pos Net Wall Abulat (bertopi) di Rindu Lokaria Home Stay, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Sabtu (21/1/2023). Foto: Silvy Chippy

Perwakilan JW Pensil dalam sesi bincang santai membagikan pengalaman di mana setelah mengikuti kegiatan penulisan berita langsung, feature dan opini seputar pemilu inklusi yang difasilitasi KJW dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), mereka aktif menulis seputar pemilu inklusi di pelbagai media, baik media online maupun media cetak dalam tiga bulan terakhir.

Beberapa tulisan yang dihasilkan JW Pensil di antaranya “Mendongeng Ulang Titipan Difabel Menuju Pemilu Inklusi, Menelisik Kiprah Transpuan di Balik Kesukseskan Para Politisi dan Hak-Hak yang Diabaikan, Pemilu dan Aksesibilitas Difabel, Urgensitas Pemberdayaan Politik Kelompok Rentan di Sikka, Pendidikan Pemilu Untuk Pemilih Rentan, Quo Vadis, Kiprah Politisi Perempuan Dalam Pemilu 2024, dan sejumlah artikel seputar demokrasi dan pemilu inklusi lainnya.

Karya para anggota JW Pensil ini dimuat di Florespos.net online, Flores Pos Net cetak, Pojokbebas.com, dan Ekora NTT.

Pendalaman Penulisan Feature dan Opini

Sementara dalam seksi pendalaman materi penulisan feature dan opini yang dibawakan Redaktur Pelaksana Flores Pos Net (cetak dan online), Wall Abulat antara lain dijelaskan secara detail tentang penulisan Feature/Karya khas yakni tulisan yang dibuat berdasarkan daya pikat manusiawi/human interest dan tidak berikat pada tata penulisan yang baku seperti berita langsung/strighht news.

Wall Abulat menggarisbawahi bahwa penulisan feature lebih ringan dan mengutamakan daya pikat manusia.

“Tulisan feature cocok untuk penulisan profil seseorang/mentor, atau profil dampingan dengan memadukan unsur 5 W + H secara mendalam yang disertai data yang kuat dan dibahasakan secara ringan,” katanya.

Wall Abulat menyebut 4 unsur penting yang mendukung feature. Pertama, Deskripsinya yang lebih mengutamakan penggambaran objek secara terperinci yang dialami melalui pancaindera: mata (warna, indah), hidung (bau), lidah (rasa), kulit (suhu), telinga (mendengar-suara).

Kedua, Fantasi di mana penulis menceritakan/menulis suatu cerita/laporan berdasarkan data dan keterangan yang diperoleh dan membangun cerita, membuat laporan/tulisan menarik dan memukau pembaca berdasarkan fakta dan kenyataan.

Ketiga, Anekdot atau humor di mana dalam feature penulis bisa menyisihkan humor- humor singkat sehingga tulisan menjadi segar, tidak kering seperti pada berita langsung.

Keempat, dalam menulis feature, penulis bisa mengutip pendapat orang, termasuk pendapat orang-orang terkenal.

Sementara terkait penulisan opini, Wall Abulat menyampaikan 4 teknik/kiat. Pertama, tentukan masalah aktual untuk dibahas baik masalah lokal, masalah daerah, provinsi, nasional, maupun internasional.

Kedua, membaca situasi masyarakat lokal, daerah, nasional, dan internasional. Ketiga, pengumpulan data terkait isu aktual yang menjadi fokus perhatian kita atau yang menjadi topik tulisan kita.

Keempat, mulai menulis dengan menjabarkan persoalan yang akan menjadi fokus tulisan kita dengan urutan pendahuluan, latar belakang, pembahasan persoalan, refleksi kristis, dan solusi.

Wall Abulat pada kesempatan ini juga menyebut 4 fungsi opini yakni untuk mengontrol kekuasaan agar mereka bekerja dengan baik dan benar; opini sebagai sarana berbagi informasi kepada pembaca, opini memberikan kritik terhadap kepada otoritas yang berkuasa; melalui opini yang dipublikasikan pemerintah diharapkan bisa memberikan perhatian pada apa yang ditulis atau disoroti, dan opini sebagai masukan kritis bagi penentu kebijakan untuk memperhatikan situasi yang sedang dibahas.

Sementara KJW dan Penghubung PPMN, Yulius Regang pada kesempatan ini meminta anggota JW Pensil untuk menulis dan terus menulis seputar pemilu serentak demi terwujudnya pemilu inklusi, khususya bagi difabel dan kelompok rentan.

Doa Sukseskan Pemilu Serentak

Pada akhir kegiatan ini, anggota JW Pensil melakukan doa bersama untuk memohon penyertaan Tuhan agar pelaksanaan pemilu serentak untuk memilih presiden-wakil presiden, memilih DPR dan DPD RI, memilih Gubernur-Wakil Gubernur, memilih Bupati-walikota/Wabup-wakil walikota, memilih DPRD Provinsi dan memilih DPRD Kabupaten/Kota pada 14 Februari 2024 berjalan dengan aman dan sukses.

Disaksikan media ini, doa dibawakan oleh salah seorang perwakilan difabel Tanti Maria.

Selain mendoakan kesuksesan pelaksanaan pemilu serentak dimaksud, Tanti Maria dalam ujudnya juga memohon agar Tuhan senantiasa memberkati para penyelenggara pemilu dan semua pihak yang bertanggung jawab di balik pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun itu yang pelaksanaannya dilakukan secara serentak sehingga pesta demokrasi itu berjalan aman dan lancar, jujur dan adil.

“Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat kepada para penyelenggara pemilu sehingga pelaksanaan pesta demokrasi secara serentak ini berjalan aman, jujur, adil sehingga menghasilkan pemimpin yang memiliki hati untuk rakyat, termasuk untuk kelompok rentan dan difabel,” pinta Tanti Maria.*

Kontributor: Kornel Wuli, Anggota JW Pensil/Editor: Wall Abulat

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *