RUTENG, FLORESPOS.net – Sesuai dengan data terkini pada unit pelaksana proyek ketenagalistrikan (UPPK) daratan Flores di Ruteng, khusus untuk Manggarai raya masih terdapat 78 desa yang menikmati listrik dari PLN. Terbanyak berada di Matim.
Manajer UPPK daratan Flores, Albertus Koko kepada wartawan di Ruteng, Kamis (12/1/2023), mengatakan, pengerjaan jaringan listrik masuk desa di Manggarai raya juga sedang gencar dilakukan sesuai dengan program yang ada. Progresnya sudah banyak desa yang telah berlistrik dibandingkan dulu-dulu.
“Data pada kami terbaru, total untuk tiga kabupaten ini, masih ada 78 desa yang belum berlistrik. Ini sudah pasti jadi pekerjaan rumah untuk tahun 2023/2024,”katanya.
Menurutnya, dari data itu, yang terbanyak berada di Matim sebanyak 40 desa. Lalu, menyusul 28 desa di Mabar, dan 10 desa di Manggarai. Jumlah yang ada masuk juga desa-desa yang sedang dalam pengerjaan sekarang ini.
Dikatakan, kalau desa belum masuk listrik, maka sudah pasti dusun dan kampungnya belum berlistrik. Kalau mau hitung dusun dan kampung tentu masih banyak lagi yang belum menikmati listrik.
Upaya melistrikkan desa, dusun, dan kampung, demikian Manajer Albertus, sudah pasti terus dilakukan. Tandanya, semua desa telah disurvei oleh PLN untuk direncanakan tindak lanjut programnya. Kalau desa sudah masuk, maka tahap berikutnya dusun dan kampung.
Belakangan ini, lanjut Manajer Albertus, banyak sekali warga datang ke kantor UPPK di Ruteng untuk meminta pemasangan jaringan listrik. Lalu, ada juga dari lembaga swadaya masyarakat, dan bahkan ada yang dari wartawan. Respons UPPK sangat positif untuk permintaan-permintaan itu.
Ditanya tentang kapan listrik nyala pada sejumlah desa dan dusun yang sekarang sudah memasuki tahap akhir pengerjaan, Manajer Albertus menjelaskan, jika tidak ada kendala serius di lapangan, sekitar Maret atau April sudah bisa dioperasikan. Target ini disesuaikan dengan progres proyek di lapangan belakangan ini.
Sebelumnya seorang warga, Donatus Don mengatakan, saat ini memang keluhan terbanyak belum berlistrik datang dari warga dusun dan kampung. Kalau dusun yang satu sudah masuk listrik, yang lain pasti tuntut hal serupa.
“Masih ingat tahun lalu, sampai ada demo di Ruteng hanya karena satu dusun belum dialiri listrik. Tetapi, kita yakin PLN pasti sudah punya program untuk penerangan seluruh masyarakat,” katanya. *
Penulis:Christo Lawudin/editor:Anton Harus