LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Produktivitas padi Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), naik 18,86 persen di 2022 per November. Hal ini terkait erat dengan persawahan Lembor sebagai irigasi nasional terbesar di Mabar.
Tahun 2021, produktifitas padi Mabar secara kabupaten 4,94 ton per hektare (ha). Tetapi di 2022 per November, secara kabupaten juga, produktifitas padi Mabar meningkat jadi 6,7 ton/ha atau 18,86 persen. Data ini gabungan data padi sawah dan ladang Mabar.
Bernardus Eriman, petugas statistik pada Dinas Tanaman, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) mengungkapkan itu kepada wartawan di Labuan Bajo, Rabu (14/12/2022).
Menurut Eriman, penyebab runtuhnya produktivitas padi Mabar secara kabupaten Tahun 2021 antara lain karna persawahan Lembor tidak kerja/tak kelola, mengingat irigasi setempat saat itu sedang diperbaiki/direhabilitasi. Persawahan di daerah Irigasi Lembor baru dikerja normal pada 2022.
Khusus Lembor, produktivitas padi 2021 hanya 6,3 ton/ha dan di 2022 per November naik menjadi 7,6 ton/ha.
Lebih jauh Eriman ungkapkan, produktivitas padi sawah Mabar secara kabupaten per November 2022 sebesar 6,89 ton/ha, padi ladang 2,52 ton/ha. Di 2021, produktifitas padi sawah 5,59 ton/ha, dan padi ladang 2,65 ton/ha.
Sedangkan produksivitas rata-rata padi ladang dan sawah Tahun 2022 per November 6,7 ton/ha. Tahun 2021 rata-rata produktivitasnya 4,94 ton/ha.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Proteksi Tanaman Dinas TPHP Mabar, Fransiskus Juru saat itu menambah, produksi padi Mabar selama ini tinggi.
Tetapi banyak yang dibawah keluar daerah, antara lain ke Ruteng Kabupaten Manggarai, Borong Kabupaten Manggarai Timur, dan Ende Kabupaten Ende.*
Penulis: Andre Durung / Editor: Wentho Eliando