RUTENG, FLORESPOS.net – Dulunya ada perhatian dari Pemkab Manggarai pasca tidak ada lagi intervensi pusat untuk pengembangan usaha garam di Reo, Kecamatan Reok, Manggarai, NTT. Tetapi, untuk lima tahun terakhir tidak ada sama sekali perhatian pada usaha garam itu.

Kepada wartawan di Ruteng, Rabu (14/12/2022), Kadis Perikanan Manggarai, Hendrik Sukur mengatakan, usaha garam di Reo tetap jalan walaupun tidak ada intervensi program dari Pemkab Manggarai dalam tahun-tahun belakangan ini. Mengapa tidak ada intervensi? Alasannya nihilnya  anggaran untuk usaha garam itu.

“Dari aspek intervensi dari Pemkab dalam lima tahun terakhir memang tidak ada untuk usaha garam di Reo. Karena itu, datanya tidak diketahui persis seperti luas dan produksinya,” katanya.

Dikatakan, dulu ada alokasi DAK dari pusat sehingga usaha garam masyarakat cukup bagus. Setelah DAK tidak ada, Pemkab sempat selama tiga tahun menurunkan program untuk mengembangkan usaha garam agar lebih besar produksi dan kualitasnya menjamin.

Setelahnya, demikian Kadis Hendrik, intervensi program tidak ada lagi hingga tahun ini dan juga tahun depan. Hal ini terjadi karena usulan program dari lembaga teknis selalu didrop akibat kondisi keuangan daerah yang terbatas.

Menurutnya, tahun depan ada harapan akan adanya perhatian dari pemerintah Provinsi. Sudah ada komunikasi dengan lembaga teknis terkait di Provinsi soal perhatian untuk pengembangan potensi lokal itu. Komunikasi telah ditindaklanjuti dengan pemberian proposal belum lama ini.

Usaha garam di Reo, demikian Kadis Hendrik, sangat menjanjikan kalau diusahakan secara dan terprogram dengan baik. Kualitas bagus dan areal bisa dikembangkan di kawasan pinggir pantai Reo. Kalau produksi tinggi, maka kebutuhan garam untuk Manggarai sebagiannya bisa disuplai dari Reo.

Beberapa waktu lalu, seorang petani garam, Ilham mengatakan, sawah garam tetap diproduksi atas usaha masyarakat sendiri. Garam ini menjadi sumber ekonomi bagi petani garam walaupun diusahakan sesuai dengan kemampuan yang ada.

“Selama ini memang tak ada perhatian dari pemerintah. Tetapi, kami tetap usaha walaupun kecil-kecil saja. Kalau produksi banyak, pemerintah harus punya program pengembangan yang jelas, ” katanya. *

Penulis: Christo Lawudin/Editor:Anton Harus

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *