RUTENG, FLORESPOS.net-Kasus Covid di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih ada ditandai dengan sejumlah orang yang sedang menjalani isolasi mandiri. Jumlah persisnya, 15 orang berdasarkan hasil test rapid antigen.
Data dari Dinas Kesehatan Manggarai yang diterima wartawan, Kamis (8/12/2022) menyebutkan, kondisi per 4 Desember 2022, ada tambahan satu yang positif selama sehari dan langsung menjalani isolasi mandiri. Dengan tambahan itu, maka total yang menjalani isolasi mandiri berjumlah 15 orang.
Untuk data akumulatif kasus Covid di Manggarai berdasarkan pemeriksaan rapid antigenĀ sejak tahun 2020 lalu, totalnya sebanyak 9.263 orang dengan kondisi yang dinyatakan sembuh 9.133 orang, dan meninggal dunia 115 orang.
Lalu berdasarkan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM) total akumulasinya 279 orang dengan kondisi, sedang dipantau nihil, dinyatakan sembuh 257 orang, dan meninggal dunia 22 orang.
Menurut Kadisnya Dokter Bartolomeus Hermopan, protap pemeriksaan dan penanganan Covid tetap dilaksanakan seperti biasa. Karena itu, perkembangan yang positif termonitor setiap hari seperti yang dilakukan di tingkat Nasional.
“Pemeriksaan jalan terus sehingga kasus yang aktif selalu diketahui. Yang positif tetap harus menjalani isolasi sesuai dengan protap penanganan Covid,” katanya.
Ditanya tentang Covid varian baru apakah sudah terdeteksi di Manggarai, Kadis Hermopan menjelaskan, tidak bisa memastikan. Karena sejauh ini, pemeriksaan hanya dilakukan pada gejala Covid pada umumnya. Dari gejala Covid varian baru tidak jauh berbeda dengan Covid yang sudah lama diketahui.
Sebelumnya, Wabup Heri Ngabut mengatakan, belum ada yang berubah dengan protap penanganan Covid.
Karena itu, penanganan seperti penerapan protokol kesehatan dan suntikan vaksinasi secara lengkap sampai tiga dosis tetap dilaksanakan seperti biasa. Siapapun harus divaksinasi lengkap agar kuat betul menghadapi Covid.
“Kita semua harus divaksin sesuai dengan ketentuan pemerintah. Yang bisa putuskan diberi vaksin atau tidak adalah petugas medis atau dokter, bukan diri sendiri. Kita semua harus antusias dengan program vaksinasi yang sedang dilaksanakan belakangan ini,” katanya.*
Penulis: Christo Lawudin / Editor: Anton Harus