LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Sedikitnya ada 69 bencana di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, selama 11 bulan terakhir Tahun 2022, Januari-November. Tidak ada korban jiwa maupun luka ringan, luka sedang, dan luka berat dalam puluhan musibah tersebut, di darat maupun di laut.
Demikian Oktavianus Andi Bona, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mabar kepada Florespos.net di Labuan Bajo, Senin (5/12/ 2022).
Penanganan darurat bencana, menurut Kalak Andi Bona, ada yang langsung eksekusi pada saat bencana terjadi. Tetapi ada pula yang ditunda waktu berikut, bertahap, antara lain karena alasan waktu dan situasi/kondisi lapangan.
Misal bendungan persawahan yang hancur akibat diterjang banjir atau tersapu longsor, penanganan permanen bisa ditunda waktu berikut. Tidak ditangani langsung ketika bencana terjadi, karena hujan masih terus terjadi di lokasi bencana.
Dan terkait urusan keuangan bencana, itu ditangani langsung oleh pihak Keuangan Pemkab Mabar, tetapi administrasinya tetap di BPBD Mabar. Jenis bencananya antara lain banjir, kebakaran, puting beliung, dan longsor.
Dampak beragam bencana itu antara lain ada rumah warga rusak, lahan pertanian dan infrastruktur jalan juga rusak. Taksasi kerugian bervariasi, sesuai tingkat kerusakan, ringan, sedang, berat.
Berdasar data BPBD Mabar 2022, bencana pertama di daerah itu 1 Januari, yaitu kebakaran hebat rumah seorang warga Kelurahan Wae Kelambu Labuan Bajo, Kecamatan Komodo. Tak ada korban jiwa, tetapi bangunan rusak berat,hangus tidak sisa. Tafsiran kerugian Rp.234 juta.
Data terbaru yakni bencana tanah longsor di Desa Lawi Kecamatan Kuwus. Itu akibat intensitas hujan tinggi. Rumah warga rusak sedang. Tak ada korban jiwa. Taksasi kerugian mencapai Rp.10 juta.
“Memang ada bencana tanah longsor terbaru di jalan trans Flores di Mabar, belum masuk dalam lapor kita. Tapi semua sudah diatasi, tak ada korban jiwa. Itu juga karena hujan,” tutup Kalak Andi Bona.*
Penulis: Andre Durung / Editor: Anton Harus
