Penulis: Wentho Eliando / Editor: Anton Harus

Maumere, Florespos.net-Ruas jalan utama dari Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo menuju Desa Pruda di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak berat.

Ruas jalan utama itu merupakan akses yang menghubungkan lima desa termasuk Tanarawa, pusat Kecamatan Waiblama. Jalan ini juga menjadi akses bagian selatan perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur (Flotim).

Penelurusan Florespos.net, Rabu (2/11/2022), jalan beraspal hotmix dan semenisasi beton dari pertigaan Trans Flores Maumere-Larantuka, di Nangahale, Kecamatan Talibura menuju Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama.

Selebihnya, mulai pertigaan Kantor PLN Unit Waiblama di Desa Werang menuju Desa Pruda, rusak berat. Sebagian besar aspal yang dibangun puluhan tahun silam itu sudah terkelupas. Bebatuan dan kerikil berserakan. Sebagian lagi hanya jalan tanah.

Mobilitas angkutan umum, sepeda motor ojek, dan masyarakat dari dan ke Desa Pruda, sangat tinggi. Selama ini, ruas jalan itu merupakan jalur perlintasan Desa Werang, Desa Natarmage, Desa Tanarawa, Desa Pruda dan Desa Watu Moning.

Selain itu, ruas jalan ini juga merupakan akses keluar masuk angkutan hasil ikan dan komoditas perdagangan dari Desa Pantai Oa, Desa Hewa, Desa Ojanden, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flotim.

“Setiap hari mobilitas angkutan umum dan masyarakat di ruas jalan sepanjang 15 kilometer (km) ini sangat tinggi. Ruas jalan ini, bisa tembus perbatasan Sikka-Flotim di bagian selatan,” ungkap Franz Juking, tokoh masyarakat Desa Pruda kepada Florespos.net, Rabu (2/11/2022), di Pruda.

Masyarakat Desa Pruda dan beberapa desa lainnya sudah sangat lama merasakan kondisi jalan rusak berat. Masyarakat pun sudah menyampaikan melalui forum-forum resmi, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, pejabat dan politisi, tetapi apa daya hingga saat ini belum mendapat perhatian sama sekali.

“Kami sudah berulang-ulang sampaikan melalui forum resmi Musrembang desa/kecamatan, kabupaten maupun langsung kepada pemerintah kabupaten/provinsi serta para pejabat dan politisi lainnya soal kondisi jalan rusak ini,” kata Githo, begitu Franz Juking biasa disapa.

Githo mengkritisi pembangunan jalan aspal hotmix beberapa kilometer di ujung selatan wilayah Desa Pruda. Menurut dia, pembangunan itu terkesan sangat politis karena ujung aspal yang dibangun berhenti di batas masuk wilayah Desa Pruda.

“Ada sedikit jalan aspal dibangun beberapa waktu lalu di ujung selatan Desa Pruda. Sepanjang jalan itu, tidak ada pemukiman penduduk dan bukan prioritas. Anehnya lagi, bangun jalan aspal hanya sampai di ujung batas dengan desa kami,” katanya.

Githo meminta perhatian Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah Pusat. Bentuk perhatiannya, kata dia, yakni segera membangun jalan yang baik di ruas jalan utama sepanjang 20 km dari Bendungan Napun Gete-Desa Pruda.

“Pruda dan beberapa desa lain tentu menjadi bagian pembangunan strategis nasional. Desa-desa ini bukan saja sebagai penyangga, tapi harus penikmat dari pembangunan Bendungan Napun Gete. Kita mendesak pemerintah perbaiki jalan rusak di wilayah ini,” katanya.

Sejumlah warga Desa Pruda, dan desa-desa lainnya juga pendapat dan permintaan yang sama.

“Kami sudah ada air dan penerangan listrik. Kami butuhkan saat ini, jalan baik. Kami butuh perhatian pemerintah perbaiki jalan yang rusak ini,” kata mereka.

Disaksikan Florespos.net, sepanjang ruas jalan utama merupakan jalur perlintasan Desa Werang, Desa Natarmage, Desa Tanarawa, Desa Pruda dan Desa Watu Moning. Desa-desa ini juga sebagai jalur perlintasan sungai-sungai kecil yang semuanya bermuara di Bendungan Napun Gete.

Alam Desa Pruda, Desa Werang, Desa Natarmage, Desa Tanarawa dan Desa Watu Moning, sangat subur. Untuk peningkatan ekonomi masyarakat, desa-desa ini sangat layak dan potensial pengembangan pertanian dan peternakan skala kecil dan besar. Data lain, panjang jalan dari Bendungan Napun Gete-Desa Pruda, sekitar 15 km. Dari Desa Pruda (Sikka) ke Desa Ojandetung (Flotim) atau perbatasan Kabupaten Sikka-Kabupaten Flotim di bagian selatan berjarak sekitar 5 km.*

Silahkan dishare :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *