MAUMERE, FLORESPOS.net-Ketua Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Aleksius Bertolomeus mengemukakan bahwa Obor Mas merupakan satu-satunya Kopdit di Indonesia yang menerapkan Sistem layanan informasi keuangan (SLIK) di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan ((OJK).
“Obor Mas adalah satu-satunya koperasi yang masuk dalam SLIK OJK di Indonesia,” kata Aleksius Bertolomeus dalam sambutannya saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-40 Kopdit Obor Mas di Aula Heinrich Puskopdit Swadaya Utama Maumere Jumat (31/5/2024).
RAT yang dibuka oleh Penjabat Bupati Kabupaten Sikka Adrianus F, Parera, S.E, M.Si ini mengusung tema “Meningkatkan Partisipasi Anggota Melalui Pendidikan serta memberdayakan kelompok Sahabat Obor Mas untuk mewujudkan KSP Kopdit Obor Mas yang Sehat, Aman, Unggul dan Berdaya Saing Tinggi”.
Aleksius mengemukakan bahwa Kopdit Obor Mas menerapkan sistem layanan kredit yang benar karena koperasi ini sudah menerapkan sistem Inforasi Debitur (Ideb) dan Sistem layanan informasi keuangan (SLIK) di bawah pengawasan OJK.
“SLIK OJK ini memberi informasikan kepada lembaga keuangan atas informasi calon peminjam di mana prosedurnya dianalisis secara jelimet.Khusus gerakan Kopdit di Indonesia hanya KSP Obor Mas yang masuk dalam sistem. Seluruh CU se Indonesia hanya Obor Mas masuk dalam sistem,” katanya.
Menurutnya, Obor Mas besar karena mengikuti prinsip koperasi yang benar dan melakukan pengelolaan perkreditan yang aman dan benar serta mengedepankan prinsip kehati-hatian tanpa mengabaikan tujuan CU untuk mensejahterakan anggota.
“Obor Mas besar karena mengikuti prinsip koperasi yang benar dan melakukan pengelolaan perkreditan yang aman dan benar serta mengedepankan prinsip kehati-hatian tanpa mengabaikan tujuan CU untuk mensejahterakan anggota,” katanya.
Meskipun demikian, Aleksius meminta semua komponen Kopdit Obor Mas untuk selalu menjaga kepercayaan dan bekerja secara sesuai regulasi sehingga kredit tidak macet.
Obor Mas besar karena mengikuti prinsip koperasi yang benar dan melakukan pengelolaan perkreditan yang aman dan benar serta mengedepankan prinsip kehati-hatian tanpa mengabaikan tujuan CU untuk mensejahterakan anggota.
“Cipatakan hubungan yang harmonis sehigga fungsi dan tugas bisa berjalan dengan baik antara pengurus, pengawas, manajemen dibutuhkan kebersamaan dalam kegiatan kita dan pendidikan terus menerus kepada anggota sehingga saling mengisi mengasuh, mengasah dan mengasih sehingga ide-ide positif, kreatif dan berdaya saing tinggi,” katanya.
Sementara Ketua Pengurus KSP Kopdit Obor Mas, Markus Menando dalam laporannya antara lain membeberkan perkembangan usaha Kopdit Obor dan kemudahan persayatan untuk meminjam di mana yang meminjam hanya anggota, dan yang bersangkutan harus memiliki usaha. *
Penulis: Wall Abulat/Editor: Wentho Eliando