LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutris Laiskodat, menegaskan salah satu potensi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), yakni sektor pertanian.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan NTT I (Flores, Lembata, Alor) menyampaikan itu via zoom pada kegiatan bertemakan Bimbingan Teknik (Bintek) Pengamanan Produksi Tanaman Pangan di Labuan Bajo, Selasa (28/5/2024). Komisi IV DPR-RI antara lain membidangi Pertanian, Kehutanan, dan Peternakan.
Kegiatan aspirasi dari Julie Sutrisno Laiskodat sebagai anggota DPR-RI itu bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 100 orang petani Mabar.
Menurut Julie Sutrisno Laiskodat, potensi pertanian di Manggarai Barat menjanjikan. Dukungan, suport Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar terhadap sektor satu ini juga tinggi.
Sehubungan dengan Manggarai Barat menyandang status daerah pariwisata super prioritas/super premium, sektor pertanian Mabar harus terus dioptimalkan, harus terus didorong maju.
Para petani Mabar juga harus terus diberdaya, diedukasi, diberi pelatihan dan diberi Bimtek agar produksi pangannya meningkat, bermutu, dan berkualitas. Dunia pertanian berkaitan erat dengan pariwisata.
Sektor pertanian, ungkap Julie Sutrisno Laiskodat, menyokong kepariwisataan. Kementerian Pertanian, Pemprov NTT, dan Pemkab Mabar melalu Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Manggarai Barat mesti terus mendorong generasi milenial NTT, Mabar supaya mencintai dunia pertanian.
Julie Sutrisno Laiskodat menilai kegiatan Bimtek tersebut sangat strategis. Karena berhubungan langsung dengan peningkatan produksi pangan dan upaya-upaya ke sana, berhubungan mengatasi hama penyakit tanaman dan hal- hal terkait lain, katanya.
Harapannya, kebutuhan pangan di Mabar ke depan tak lagi didatangi dari luar daerah, tetapi terpenuh oleh para petani Mabar sendiri. Baik pangan untuk kebutuhan masyarakat umum setempat pun buat pemenuhan kebutuhan sektor pariwisata, dalam hal ini industri perhotelan, restoran serta usaha serupa lainnya di Labuan Bajo dan sekitar, tambah Julie Sutrisno Laiskodat.
Pada kesempatan sama, Kepala Dinas TPHP Mabar, Laurensius Halu, meminta peserta Bimtek serapi betul materi-materi yang disampaikan para narasumber. Tularkan isi materi Bimtek kepada petani lain, karena kalian yang datang adalah perutusan, katanya.
Kepada Pemerintah Pusat dan Pemprov NTT supaya semua kegiatannya dipusatkan di Mabar, di Labuan Bajo dan waktunya juga dibuat lebih lama. Biar ada dampak ekonomi buat Mabar. Harapannya begitu, ujar Kadis Halu.
Narasumber pada Bimtek tersebut antara lain Dede Risandi dari Direktorat Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian RI, Gabriel Gara Deni dari Dinas Pertanian/Perkebunan NTT, Vitalis Anselmus Syukur dan Liventinus Amur dari Dinas TPHP Mabar, serta Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas TPHP Mabar Ahmad Rudi. *
Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando