BAJAWA, FLORESPOS.net-Bupati Ngada Andreas Paru mengatakan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mempunyai tugas yang mulia karena juga berperan penting dalam menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas.
“PPK mempunyai tugas yang juga menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas,” kata Bupati Andreas dalam sambutan usai pelantikan PPK se Kabupaten Ngada, Kamis (16/5/2024), di di Aula Joylan Famili Resto Bajawa.
Saat itu, KPU Kabupaten Ngada melantik 60 orang anggota PPK dari 12 kecamatan yang berugas untuk Pilkada Serentak Gubernur dan Wakil Gubernur NTT serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ngada.
Bupati Andreas mengatakan, pelantikan anggota PPK merupakan salah satu agenda dalam tahapan Pilkada. PPK merupakan karya terdepan demi suksesnya Pilkada. Pilkada sukses bukan sekadar semua proses berjalan dengan lancar atau aman namun bisa menghasilkan pemimpin berkualitas dan berintegritas.
“Pemimpin tidak hanya baik memberi rokok, menghadiri pernikahan, atau saksi pernikahan namun bisa menghasilkan pemimpin yang visioner,” ungkapnya.
Bupati Andreas mengatakan masyarakat harus bisa menentukan pemimpin yang dapat menghantar Kabupaten Ngada menuju tahun emas Indonesia 2045.
Kepada jajaran KPU Kabupaten Ngada, Bupati Andreas meminta agar jajaran penyelenggara pemilu untuk semua melaksanakan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku yang dituangkan juga di dalam peraturan KPU.
“Itu merupakan pedoman dan jangan ada rekayasa. Sekali lagi melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh,” tegasnya lagi.
Bupati Andreas menekankan, bahwa integritas adalah memahami nilai-nilai menuju suatu tujuan yang baik, yaitu kejujuran, kepedulian, disiplin, kemandirian dan nilai tanggung jawab. Yang dilantik menjadi anggota PPK merupakan orang-orang yang mempunyai kompetisi dan profesional dalam bidang kepemiluan.
“Tanggung jawab dengan profesi yang kalian emban. Kerja keras dan ada nilai keadilan, keberanian,” katanya.
Kata Bupati Andreas, anggaran Rp 38 miliar untuk pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Ngada tahun 2024, adalah sebuah angka yang tidak kecil.
“KPU Ngada Rp 28 miliar dan masing-masing Rp 4 miliar lebih untuk keamanan serta Bawaslu. Anggaran yang besar ini harus menghasilkan pemimpin yang berkualitas pula demi kesejahteraan masyarakat,” katanya. *
Penulis: Wim de Rozari I Editor: Wentho Eliando