BAJAWA, FLORESPOS.net-Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Ngada Moses Jala Watu mengatakan keinginan bakal calon Bupati Ngada petahana Andreas Paru menggandengnya sebagai bakal calon Wakil Bupati pada Pilkada November 2024, tentunya harus menunggu proses politik yang disyaratkan Partai NasDem.
“Secara pribadi, saya menghargai niat baik itu bukan saja dari Golkar tetapi juga dari teman-teman lain,” kata Moses Jala menjawab Florespos.net dalam konferensi pers usai menerima berkas lamaran bakal calon Bupati Ngada Andreas Paru di Partai NasDem Selasa (7/5/2024).
Moses Jala mengatakan, bahwa masing-masing partai tentunya memiliki proses internal. Demikian juga dengan Partai NasDem. Untuk niat tersebut, dikatakannya bahwa masih ada waktu untuk mempertimbangkan secara bersama-sama.
Ditegaskannya lagi, bahwa semua itu mulai dengan proses yang benar dan kesepakatan yang baik dengan semua pihak sehingga dapat diputuskan dengan baik dan diterima semua pihak.
“Saya tidak bisa berandai-andai karena semuanya berproses,” tambah Moses Jala.
Disinggung tentang situasi batin dengan kehadiran pengurus Partai Golkar Ngada yang datang ke ke Partai NasDem, dirinya memang sangat bahagia.
“Ibarat bunga kuning yang datang merekah di halamannya. Saya merinding karena yang datang adalah teman-teman saya semua. Saya sungguh merasa bahagia,” ungkap Moses Jala.
Kata Moses Jala, walaupun secara kepartaian berbeda. Namun komitmen yang sama membangun Kabupaten Ngada adalah sebuah kekuatan yang perlu dijaga.
Sementara Sekretaris DPD II Partai Golkar Ngada Romi Juji mengatakan, sudah dilakukan komunikasi sebelum mendaftar di Partai NasDem.
Partai NasDem juga memiliki figur yang mumpuni yang mana Partai Golkar dalam menentukan Bupati maupun Wakil Bupati saat ini melalui mekanisme survei. Survei merupakan tahapan ilmiah sehingga kader dari partai lain juga ada dalam teropongan Golkar sehingga NasDem menjadi partai yang juga dipilih Golkar.
“Semua partai tentunya memiliki kader-kader terbaik tetapi di antara yang terbaik pasti ada satu yang diputuskan untuk menjawab eskalasi publik juga untuk menjalani proses internal partai,” katanya.
Ditanya tentang kemungkinan berpisahnya Paket AP-RB, secara diplomatis Romi mengatakan, proses politik terus berjalan dan tentu dimaknai bahwa setiap kader dipinang juga akan kembali kepada keputusan partai yang lebih tinggi.
Kata Romi, saat ini Partai Golkar juga sedang melalukan survey. Survei bakal calon dari Partai Golkar dilakukan oleh lembaga independen. *
Penulis: Wim de Rozari I Editor: Wentho Eliando