Penyakit Darah Pisang Sudah Masuk 16 Kecamatan di Ende, Ini Cara Pencegahan

- Jurnalis

Jumat, 26 April 2024 - 17:06 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ENDE, FLORESPOS.net-Penyakit darah merah (Banana Blood Disease) pada tanaman pisang semakin meluas di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi NTT. Penyakit ini sudah meluas ke 16 Kecamatan di Kabupaten Ende.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Ende, Gadir Dean dikonfirmasi Florespos.net, Jumat (26/4/2024) mengatakan penyakit darah yang menyerang pisang di Kabupaten Ende pertama teridentifikasi di Desa Bheramari, Kecamatan Nangapanda.

Hingga April 2024 sudah meluas di 16 Kecamatan di Kabupaten Ende dan paling parah di tiga kecamatan yaitu Maukaro, Nangapanda dan Wewaria.

“Pertama masuk di Ende pada Januari 2024 lalu dan sekarang sudah meluas,” katanya.

Menurut data dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menyebutkan saat ini sekitar ribuan rumpun tanaman pisang yang sudah terserang penyakit darah.

Baca Juga :  Guru SMPN 4 Langke Rembong Nikmati Kuliner Tradisional Manggarai Produk Keterampilan Siswa

Gadir mengatakan hingga saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit tersebut. Tindakan yang dilakukan yaitu langkah pengendalian dan pencegahan.

Langkah yang pengendalian dan pencegahan penyakit darah pada pisang yang harus dilakukan yaitu sanitasi lahan pertanaman dan lingkungan sekitar.

Segera memotong jantung pisang setelah bakal buah terakhir terbentuk. Tidak diperbolehkan menggunakan alat pertanian atau alat bantu panen yang berasal dari tanaman pisang yang sakit ke tanaman pisang yang sehat.

Pengasapan dengan menggali lubang selebar tajuk daun dengan kedalaman kurang lebih cm dan memasukan serbuk gergaji atau sekam lalu dibakar. Langkah pencegahan terakhir yang harus dilakukan yaitu eradikasi atau pemusnahan.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Penghinaan Profesi Pengacara, Polres Nagekeo Segera Panggil RM dan VN

Penyebaran penyakit melalui perantara serangga penyerbuk pada bunga atau jantung pisang. Melalui perantara manusia yang menggunakan alat pertanian dan alat bantu terkontaminasi bakteri.

Melalui aliran air yang membawa bakteri dari tanaman pisang yang sakit ke tanaman pisang yang sehat. Melalui bakteri yang memang sudah hidup dan berkembang di dalam tanah atau lahan tersebut.

Saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende sudah menerjunkan PPL untuk melakukan sosialisasi di petani. *

Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

Stok Komoditi Aman, Bulog Ende Tunggu Kordinasi dari Pemda Gelar Pasar Murah
BPBD Lakukan Kajian Lapangan Terkait Longsor di Desa Golo Wune 
Bersama Media, Kapolres Matim Bagikan Takjil dan Buka Puasa Bersama
Jalan Pantura Ende Putus Lagi, Warga Bantu Gotong Sepeda Motor Seberangi Kali
Polres Ende Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Narkotika
Harga Minyak Goreng Subsidi di Ende Melampaui HET
Perkuat Sinergitas, Polri dan Insan Pers di Ende Buka Puasa Bersama
ODGJ di Sikka Capai 1.220 Orang, Ada Yang Gagal Jadi Legislatif dan Kades
Berita ini 177 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 16:12 WITA

Stok Komoditi Aman, Bulog Ende Tunggu Kordinasi dari Pemda Gelar Pasar Murah

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:36 WITA

BPBD Lakukan Kajian Lapangan Terkait Longsor di Desa Golo Wune 

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:21 WITA

Bersama Media, Kapolres Matim Bagikan Takjil dan Buka Puasa Bersama

Jumat, 14 Maret 2025 - 18:47 WITA

Jalan Pantura Ende Putus Lagi, Warga Bantu Gotong Sepeda Motor Seberangi Kali

Jumat, 14 Maret 2025 - 17:04 WITA

Polres Ende Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Narkotika

Berita Terbaru


TIM dari BPBD saat melakukan survey di desa Golo Wune.

Nusa Bunga

BPBD Lakukan Kajian Lapangan Terkait Longsor di Desa Golo Wune 

Jumat, 14 Mar 2025 - 21:36 WITA

Nusa Bunga

Polres Ende Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Narkotika

Jumat, 14 Mar 2025 - 17:04 WITA