BAJAWA, FLORESPOS.net-Bupati Andreas Paru meminta Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk terus berjuang meningkatkan Indeks Digitalisasi Daerah.
Bupati Andreas menyampaikan itu pada kegiatan High Level Meeting bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), di Ruang Rapat Bupati Ngada, Senin (22/4/2024).
Kegiatan tersebut dilaksanakan Bank Indonesia, Bank NTT dan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Ngada.
Kegiatan itu diikuti Pimpinan Bank NTT Cabang Bajawa, Ketut Edy Suryantha, Asisten II Setda Ngada Alfian, Kepala Badan Pendapatan Daerah Wilfridus Ajo serta Pimpinan OPD yang tergabung dalam TP2DD Kabupaten Ngada.
Bupati Andreas mengatakan Indeks Digitalisasi Daerah pada Semester pertama tahun 2024, Kabupaten Ngada menempati posisi ketiga setelah Kabupaten Belu dan Kabupaten Sikka.
Bupati Andreas mengatakan Indeks EPTD atau Elektronik Pemerintahan Tingkat Daerah dengan scoring digitalisasi agar ditingkatkan untuk mendongkrak nilai indeks transaksi digital.
Diharapkan setiap pimpinan perangkat daerah wajib menerapkan sistem digitalisasi di setiap program-program OPD.
Selain itu, juga melakukan evaluasi secara berkala baik bulanan maupun berkala lainnya supaya dapat mengontrol sejauh mana pekerjaan yang sudah dan belum dilakukan.
“Inovasi perlu dilakukan terkait digitalisasi sambil mengikuti perkembangan. Jangan menunda pekerjaan dan pimpinan wajib melakukan evaluasi dan pengawasan terutama yang rentang kendali jauh,” pintanya.
Bupati Andreas juga berterima kasih kepada Bank NTT sebagai Bank RKUD (Rekening Kas Umum Daerah) yang senantiasa menjadi mitra dalam sejumlah program Digitalisasi Daerah.
Kata Bupati Andreas, ketersediaan sumber daya manusia dan peralatan yang dimiliki Bank NTT dapat menjadi kolaborasi yang baik dalam pengembangan digitalisasi daerah tersebut. Pencapaian target yang maksimal hanya bisa dilakukan dengan bekerja sungguh-sungguh, bertanggung jawab serta koordinasi yang baik.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Ngada Wilfridus Ajo pada kesempatan itu menjelaskan High Level Meeting dilakukan dalam rangka dan kegiatan Championship 2024 yang mana dalam beberapa hari ke depan akan dilaksanakan oleh Bank Indonesia di Kupang.
Untuk itu bagi perangkat daerah diharapkan dapat melakukan koordinasi untuk pengumpulan data dari masing-masing perangkat daerah.
Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Ngada yang merupakan penanggung jawab kegiatan pada kesempatan tersebut mengatakan untuk mendukung tata kelola keuangan, keuangan inklusif dan perekonomian nasional sehingga diperlukan percepatan dan perluasan digitalisasi melalui elektronifikasi transaksi pemerintah daerah baik untuk kegiatan transaksi belanja dan pendapatan daerah serta pembayaran di masyarakat secara non tunai yang berbasis digital.
Hal ini sejalan dengan keputusan presiden nomor 3 tahun 2021.
Dampak ETDP terhadap pendapatan daerah adalah pemanfaatan digitalisasi e-payment yang diharapkan dapat meningkatkan realisasi peradilan pajak dan retribusi Daerah dan dampak dari belanja adalah semakin digital suatu daerah diharapkan realisasi belanja akan semakin meningkat dan digitalisasi dapat meningkatkan transparansi serta tata kelola.
Dijelaskan, kategori perlombaan dalam Championship TP2DD tahun 2024 selain award untuk kelembagaan TP2DD yang dinilai adalah TP2DD untuk Kabupaten dan provinsi terbaik, Bank RKUD terbaik juga program unggulan.
Pimpinan Bank NTT Cabang Bajawa, Ketut Edy Suryantha dalam kegiatan tersebut menjelaskan dalam rangka manusia program digitalisasi maka ke depan memang harus rutin dilakukan evaluasi terkait transaksi menggunakan digitalisasi.
Bank NTT berkoordinasi dengan Pemda untuk program TP2DD dan pihaknya sangat terbuka terutama terkait data penginputan termasuk melakukan rekon harian dan bulanan sehingga dapat dilihat dinas.
Hal yang juga penting dibahas adalah realisasi pajak dan retribusi dan pihaknya sangat memberikan perhatian serius seperti pembayaran non tunai menggunakan mesin EDC maupun melalui agen di sejumlah desa.
Juga aktivasi bagi sejumlah dinas yang ASN belum melakukan aktivasi dan pihaknya akan melakukan sistem jemput bola. *
Penulis: Wim de Rozari I Editor: Wentho Eliando