ENDE, FLORESPOS.net-Harga beras di pasar Ende, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kian melonjak.
Satu pekan terakhir harga beras lokal seperti beras Makasar, IR, Bramo Mbay dan Ciherang serta jenis lainnya yang sebelumnya dengan harga Rp 14.000 kini naik ke Rp 16.000 per kg atau naik Rp 2.000 per kg.
Pedagang mengaku harga pasar naik karena harga di distributor dan agen juga sudah naik.
Pemkab Ende melalui Kepala Dinas Perdagangan, Sharir Mohamad yang dikonfirmasi Florespos.net, Jumat (1/2/2024) malam mengatakan pemerintah sedang berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan pasar murah khusus beras.
“Kami lagi persiapan dan rapat terkait dengan kegiatan pasar murah,” katanya.
Kondisi ini tidak saja terjadi di Kabupaten Ende. Kenaikan harga beras terjadi di beberapa kabupaten di Provinsi NTT.
Pemkab Ende akan mengambil langkah menggandeng Perum Bulog Cabang Ende dan stakeholder terkait untuk melaksanakan pasar murah.
Terkait dengan rencana pasar murah tersebut, Kepala Bulog Cabang Ende, Raymond David Wuri mengatakan stok beras di gudang Bulog masih aman dan bisa digunakan untuk operasi pasar.
Stok beras medium di Perum Bulog Cabang Ende kurang lebih 1.300 ton, harga jual maksimal HET Rp11.500,00 per kg. Stok beras premium di Perum Bulog Cabang Ende Ende kurang lebih 10 ton, harga jual Rp15.270,00 per kg.
Diberitakan sebelumnya di media ini selama satu pekan terakhir beberapa jenis beras lokal yang dijual di pasar Mbongawani Ende, Kabupaten Ende, Provinsi NTT mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Beras lokal seperti beras Makasar, IR, Bramo Mbay dan Ciherang serta jenis lainnya yang sebelumnya dengan harga Rp 14.000 kini naik ke Rp 16.000 per kg.
“Iya, sekarang naik Rp 2.000 per kg dari sebelumnya,” kata Imran Kusman, pedagang di Pasar Mbongawani kepada Florespos.net, Jumat (1/3/2024) pagi.
Imran mengatakan harga beras di pasar seperti sekarang karena di distributor dan agen juga sudah mengalami kenaikan harga.
“Di sana juga sudah naik maka kami jual dengan harga seperti ini,” katanya.
Warga Ende, Yustina Ama mengatakan harga ini sangat mencekik rakyat apa lagi saat ini petani lokal gagal tanam karena curah hujan yang sangat rendah.
Ia mengharapkan pemerintah melakukan intervensi agar bisa menekan harga beras di pasar.
“Sekarang masyarakat sudah menderita dan menjerit dengan harga beras yang sudah Rp 16.000 per kg. Maka pemerintah harus ambil langkah untuk bantu masyarakat,” katanya. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando