Suami Diduga Kabur Usai Mengantar Mayat Isteri di Bandara Komodo-Labuan Bajo

- Jurnalis

Senin, 26 Februari 2024 - 14:43 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peti Jenazah almarhumah Carmila Edo Redo.

Peti Jenazah almarhumah Carmila Edo Redo.

BAJAWA, FLORESPOS.net-Don Bosco S.Wae (29), warga Jalan Merya Sari Gang Bambu Utama Sidakarya, Denpasar Selatan yang mengantar mayat almarhumah istrinya Carmila Edo Redo (29) kabur di Bandara Komodo, Labuan Bajo pada Minggu (25/2/2024).

Untuk diketahui, almarhumah Carmila ditemukan tewas tergantung di kos-kosan kamar No 4, Jalan Merya Sari Gang Bambu Utama No 3, Denpasar pada Rabu (21/2/2024) diduga bunuh diri.

Mayat Carmila hendak diberangkatkan ke Gou, Desa Wololika, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada untuk dimakamkan di kampung halamannya tersebut setelah diterbangkan dari Denpasar.

Keluarga dekat Almarhumah Carmila Edo Redo yakni Sergelius Pati dan Viktor Noli ketika ditemui di Rumah Duka, Dusun Gou, Desa Wololika, Kecamatan Bajawa Utara, Senin (26/2/2024) mengatakan Don Bosco kabur di Bandara Komodo usai mayat almarhumah Carmila tiba di Bandara Komodo.

Sergelius menuturkan, mayat almarhumah Carmila diberangkatkan dengan pesawat Batik Air dan suami serta ketiga anak mereka berada dalam 1 pesawat dengan almarhumah.

Sedangkan kakak kandung almarhumah yakni Alfonsia Ega dengan pesawat berbeda dan tiba 1 jam sebelumnya juga dari Denpasar menuju Labuan Bajo.

Tiba di Bandara Komodo mayat almarhumah Carmila, suami serta anaknya dijemput kakak kandung almarhumah dan sambil menunggu serah terima jenazah mereka masih sempat sama-sama makan di Bandara.

Saat itu menurutnya, suami  almarhum pamit kepada kakak iparnya untuk membeli air namun ditunggu tak kunjung kembali.

Kakak iparnya bersama beberapa orang keluarga di Labuan Bajo sempat mencarinya namun tidak ditemukan bahkan menunggu lama sampai keberangkatan menuju Bajawa selanjutnya ke Gou juga sempat molor 2 jam dan mayat masih tetap berada dalam ambulans di Bandara.

Dijelaskan, Carmila dan suaminya Don Bosco telah dikaruniai tiga anak dan baru menikah pada bulan Januari 2024 lalu di Denpasar.

Baca Juga :  SMKK Muktyaca Ende Rayakan HUT ke-60, Sr. Stanisia CIJ Optimis Jadi yang Terbaik

Kematian Carmila justru disampaikan oleh keluarga almarhumah yang ada di Denpasar sedangkan suaminya sendiri tidak menyampaikan kepada keluarga di Gou.

Diungkapkannya bahwa kehidupan dan kematian ada di tangan Tuhan sehingga kematian ponaanya memang belum bisa disimpulkan apakah benar bunuh diri atau karena dibunuh selanjutnya digantung karena  yang mengetahui seluruhnya adalah suaminya sendiri.

“Apakah dia kabur karena dia pelaku atau karena takut hadapi keluarga kita juga tidak tahu. Kami cuma harapkan suaminya datang serahkan diri ke Polisi atau ke keluarga,” harapnya.

Suami dari almarhumah yang kabur di bandara dengan membiarkan istrinya sendiri yang sudah meninggal dunia tersebut beserta tiga anaknya menjadi pertanyaan keluarga tentang kematian Carmila.

Ditambahkannya, almarhumah Carmila memang sudah diotopsi di RS. Bali Mandala,Ayu Pradnya.

Keluarga tidak pernah berharap bahwa korban dibunuh dan digantung seolah-olah bunuh diri namun ketika kabur di Bandara Komodo maka kesimpulan keluarga bisa saja korban dibunuh.

Dirinya bersyukur karena mujur ada kakak kandung almarhum yang hadir juga di Bandara Komodo sehingga bisa mengurus jenazah adiknya untuk di bawah ke Gou.

Yang keluarga ketahui bahwa korban disampaikan meninggal karena bunuh diri sehingga pihak keluarga menyerahkan kepada aparat penegak hukum yang mengurusnya.

Membongkar kasus ini juga tentunya harus ada suami dari almarhumah yang mengetahui sejak awal kejadian tersebut bahkan suaminya sendiri yang menemukannya sesuai dengan pengakuannya kepada Polisi di Denpasar.

Viktor Noli, keluarga almarhumah lainnya pada kesempatan itu juga mengatakan almarhumah beserta suaminya pada bulan Desember tahun lalu sempat datang ke Gou dan perilakunya baik dan keluarga menyetujui untuk bisa menikah di Bali.

Baca Juga :  Peserta KB Modern Pasangan Usia Subur di Ende 12.878, Ada yang KB Alami

Perilaku yang baik di hadapan keluarga akhirnya juga keluarga merestui untuk menikah dan mempermandikan ketiga anak mereka.

Baru sebulan lebih keluarga terpukul ketika mendengar kejadian yang menimpa anak mereka Carmila yang dikabarkan meninggal dunia karena bunuh diri.

Ada sesuatu yang janggal yakni untuk orang yang meninggal gantung diri harusnya tidak menjulur keluar, tidak ditemukan sisa air kencing yang keluar ataupun bekas jeratan akibat gantung diri.

Keluarga sungguh merasa janggal juga dengan kaburnya suami dari almarhum di Bandara bahkan membiarkan tiga orang anak yang masih kecil masing-masing umur 5 tahun, 3 tahun dan 9 bulan di Bandara Komodo. Keluarga harapkan suami almarhum hadiri proses pemakaman

“Kami masih menunggu yang bersangkutan datang sebelum almarhumah dimakamkan sore ini. Selanjutnya pasti kami akan lapor pihak berwajib,” tambahnya.

Keluarga juga memberikan foto suami korban kepada wartawan Florespos.net untuk dipublikasikan. Keluarga berharap jika ada orang yang melihat yang bersangkutan bisa diantar ke keluarga.

Dari pengakuan keluarga yang ada di Denpasar saat otopsi oleh petugas ditemukan darah yang keluar dari kepala almarhumah.

Dirinya juga menyampaikan bahwa tidak benar pernyataan di salah satu akun Facebook yang mengatakan bahwa korban bersama-sama dengan mayat menuju Gou menggunakan ambulans.

Hal tersebut merupakan berita bohong sehingga pemilik akun tersebut juga diminta untuk bertanggung jawab atas pernyataannya di akun Facebook.

Yoyon, keluarga lainnya pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa almarhum sering menyampaikan kepada kakaknya yang bertugas di Kalimantan dirinya sering mendapat perlakuan kasar yang dilakukan oleh suaminya yakni sering dipukul hingga lebam.*

Penulis: Wim de Rozari I Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta
Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program
Menjamah yang Terluka
Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD
Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan
Anggota DPRD Ende Dorong Ada Langkah Hukum Setelah Pemasangan Plang di Alfamart Mahoni
Ansy Lema Jelaskan Alasan Memilih Jane Natalia, Perempuan untuk Masa Depan NTT
Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Doa Umat Didaraskan Dalam Bahasa Manggarai
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 19:29 WITA

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta

Sabtu, 7 September 2024 - 16:57 WITA

Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program

Sabtu, 7 September 2024 - 08:38 WITA

Menjamah yang Terluka

Jumat, 6 September 2024 - 20:57 WITA

Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD

Jumat, 6 September 2024 - 18:30 WITA

Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan

Berita Terbaru

Anselmus DW Atasoge

Nusa Bunga

Menjamah yang Terluka

Sabtu, 7 Sep 2024 - 08:38 WITA