Kecap Raping dan Tempe Lambungkan Nama Paroki Kajong Manggarai

- Jurnalis

Selasa, 20 Februari 2024 - 16:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RUTENG, FLORESPOS.net-Paroki Kajong Keuskupan Ruteng, di Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, NTT, menjadi buah bibir publik karena aktivitas orang mudanya yang memproduksi Kecap Raping dan terbaru Tempe.

Dua produk unggulan lokal itu melambungkan nama paroki yang kini dipimpin Rm. Bernadus Palus tersebut.

Kecap Raping dan Tempe berkategori unggulan lokal karena berbahan baku dari potensi yang dimiliki masyarakat setempat.

Kecap Raping berbahan baku dari nira lontar/enau dan tempe dari kedelai yang merupakan hasil pertanian utama di wilayah tersebut.

Uskup Ruteng, Mgr. Sipri Hormat mengatakan, apa yang terjadi di Paroki Kajong patut diapresiasi tinggi karena bisa menggerakan orang muda untuk bekerja  menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan publik.

“Ini sesuatu yang luar biasa untuk kita. Ini bisa jadi contoh untuk paroki-paroki lain,”ujar Uskup Sipri dalam wawancara dengan awak media usai seremoni penanaman pohon ekologi di halaman gereja Paroki Kajong, Senin (19/2/2024) sore.

Baca Juga :  Gubernur Laiskodat  Pastikan Jalan Rusak di Manggarai Ditangani

Paroki Kajong dalam dua terakhir merespon  nyata program Keuskupan Ruteng dengan menghasikan produk UMKM yang menjanjikan, yakni Kecap Raping dan terbaru Tempe.

Nilai plusnya, orang muda yang bergerak di dalamnya untuk berproses memproduksi dua produk unggulan dengan bahan baku yang dihasilkan masyarakat.

Bupati Hery Nabit mengatakan, pemerintah pasti mensuport usaha-usaha masyarakat seperti yang dilakukan di Paroki Kajong.

“Dengan ini, ekonomi bisa bergerak maju, ada pekerjaan, dan apa yang dihasilkan masyarakat bisa terserap,” katanya.

Seorang penggerak UMKM Paroki Kajong, Angela Sari Biu ketika berbicara di hadapan peserta peresmian kantor fungsional Bank NTT dan penanaman pohon ekologi mengatakan, aktifnya orang muda di Paroki Kajong baik dalam menghasilkan Kecap Raping dan Tempe tidak terlepas dari peran seorang Rm. Bernard.

Baca Juga :  DPP Keluarkan SK Baru, Erik-Armin Masih Pimpin DPD NasDem Ende

“Kami berterimakasih ke Uskup karena tempatkan Rm. Bernard di Kajong ini. Dia bisa fasilitasi dan gerakan potensi yang ada untuk hasilkan produk yang bernilai dan berguna untuk publik,” katanya.

Orang muda difasilitasi lewat jejaringnya Rm. Bernard agar bisa memproduksi kecap dari bahan yang dimiliki masyarakat sejak dahulu, yakni nira enau/lontar.

Yang sama dengan produk terbaru tempe dari Kajong. Bahannya dari kedelai yang dihasilkan masyarakat di kawasan ini sejak dahulu. *

Penulis: Christo Lawudin I Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta
Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program
Menjamah yang Terluka
Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD
Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan
Anggota DPRD Ende Dorong Ada Langkah Hukum Setelah Pemasangan Plang di Alfamart Mahoni
Ansy Lema Jelaskan Alasan Memilih Jane Natalia, Perempuan untuk Masa Depan NTT
Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Doa Umat Didaraskan Dalam Bahasa Manggarai
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 19:29 WITA

Puncak Pesta Intan, SDK Larantuka IV St. Cornelius Tandai dengan Tanam Pohon Cinta

Sabtu, 7 September 2024 - 16:57 WITA

Relawan Emas Dukung Paket JASA, Arkadius Bilang Ingin Djafar Tuntaskan Program

Sabtu, 7 September 2024 - 08:38 WITA

Menjamah yang Terluka

Jumat, 6 September 2024 - 20:57 WITA

Menyedihkan! Usia Tiga Mobil Masih Seumur Jagung, Flores Timur Beli Mobil Baru Lagi untuk Pimpinan DPRD

Jumat, 6 September 2024 - 18:30 WITA

Optimis PAD KP2 Manggarai Barat 2024 Capai Target, Siap “Berjibaku” dengan Nelayan

Berita Terbaru

Anselmus DW Atasoge

Nusa Bunga

Menjamah yang Terluka

Sabtu, 7 Sep 2024 - 08:38 WITA