ENDE, FLORESPOS.net-Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kabupaten Ende periode 2024-2029, Dr. Laurentius Gadi Djou terus memperkenalkan diri kepada warga setempat untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Setelah berkeliling di beberapa wilayah baik dalam kota maupun desa Lory Gadi Djou kembali hadir di tengah-tengah warga kompleks Onewitu, Kelurahan Kota Ratu, Ende Utara, Jumat (8/12/2023) malam.
Kehadiran Lory Gadi Djou (LGD) di Onewitu disambut hangat oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat. Lory berdialog dengan warga Onewitu dalam nuansa penuh kekeluargaan.
Lory Gadi Djou memperkenalkan diri dan menyampaikan kepada warga Onewitu, Kota Ratu terkait niatnya maju menjadi Bupati Ende dan mimpinya jika dipercayakan oleh masyarakat memimpin Kabupaten Ende.
“Sekarang saya harus perkenalkan diri dulu kepada bapak, mama dan kaka adik supaya saat pencalonan nanti sudah dikenal,” kata Lory.
Lory mengatakan dirinya sudah menyatakan sikap untuk maju dalam konstetasi Pilkada Ende sejak dua tahun lalu. Sejak saat itu sudah bekerja dan berkeliling meminta dukungan dari keluarga dan masyarakat Kabupaten Ende.
“Malam ini saya datang ke sini untuk silaturahmi dan meminta dukungan dari keluarga di Onewitu,” katanya.
Saat dialog beberapa warga menyampaikan harapan dan pesan kepada Lory Gadi Djou. Warga meminta penataan daerah pesisir agar memberikan dampak ekonomi bagi mereka.
Salah satu tempat sejarah yang ada di Oronata, Onewitu yaitu tubu musu. Di tempat itu sekitar tahun 1.600-an para mosalaki berkumpul mengangkat Raja Ende pertama. Warga meminta agar tempat ini ditatah menjadi salah satu situs sejarah di Kota Ende.
Lory Gadi Djou mengatakan bahwa wilayah Kecamatan Ende Utara dengan beberapa destinasi wisata yang terkenal itu belum dibangun dengan baik sehingga belum maksimal memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.
Selain itu para pelaku UMKM mesti dibantu modal usaha agar bisa mengembangkan usahanya.
“Dulu daerah ini terkenal dengan beberapa situs tetapi sampai saat ini belum ada perubahan. Ada Situs Rumah Pengasingan, Taman Renungan, Rumah Sakit misi. Ini mesti dikemas dengan baik menjadi heritage yang bisa memberikan dampak bagi masyarakat setempat,” katanya.
Terkait harapan masayarakat pesisir, Lory Gadi Djou juga mengatakan saat ini ekosistem laut di wilayah pesisir sudah rusak karena pola menangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi ini sangat berdampak kepada warga pesisir yang berprofesi sebagai nelayan.
“Tugas berat kita kedepannya itu adalah memperhatikan hal ini. Kita harus jaga terumbu karang yang menjadi tempat tinggal ikan,” katanya. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando